IGNews | Toba – Pilkada Kabupaten Toba semakin dekat, dimana para Balon Bupati dan Wakil Bupati sibuk melobi Partai sebagai kendaraan pada pertarungan untuk bekerja sebagai mesin meraih hati masyarakat pada 9 Desember 2020 mendatang.
Lain halnya disampaikan Herbet Mangaraja Sibarani yang merupakan Ketua penjaringan Balon Bupati Kabupaten Toba dari Partai PKB mengatakan “Saya ragu atas kemenangan petahana pada Pilkada 9 Desember 2020, dimana banyaknya masyarakat Kabupaten Toba sudah tidak percaya atas janji janjinya pada kampanye Pilkada sebelumnya yang tidak dapat di realisasikan”, Minggu (12/7/2020).
“Kita dapat melihat secara fakta, sejumlah insfratruktur di Kabupaten Toba dalam status hancur, seperti jalan menuju Ajibata – Sibisa, jalan menuju Sidulang, Parsoburan dan masih banyak lagi. Dan ini membuktikan bahwa Bupati Toba kita nilai tidak peduli akan pembangunan, baik dari segala sektor kita menilai Bupati tidak serius untuk membangun” kesalnya.
Tambahnya, bukan hanya itu, pelemahan kepada Petahana nantinya pada Pilkada yakni, adanya jajarannya pada masa pemerintahan telah terlibat masalah hukum, bahkan sudah tersangka dan terpidana karena kasus korupsi di masa Kepemimpinan Bapak Bupati Ir. Darwin Siagian.
“Juga saat ini adanya indikasi kasus perjalanan dinas PKK ke Lombok Tahun 2016 akan dibuka kembali, dan ini merupakan yang di nanti nanti masyarakat kebenarannya, dan sangat berpengaruh peraihan suara pada Pilkada atas kasus PKK ini” terang Herbet Mangaraja Sibarani.
Lain halnya disampaikan Marlin Sihombing Pengurus Ormas PPWI Nasional Cabang Toba mengatakan “Janji harus di tepati, kebohongan haruslah dihindari, sebab apabila terjadi kebohongan tentu yang korban pasti ada, apabila secara pemerintahan maupun perusahaan tentu banyak yang korban, yakni masyarakat atau karyawan, apabila secara pribadi tentu ada korban beberapa person”.
“Apabila ada niat lagi ingin maju, tentu harus meliihat kebelakang atau mengingat kembali apa yang sudah di janjikan, apabila lebih banyak janji yang di tidak di tepati tentu tidak usah mencalonkan kembali, sebab terlalu banyaknya nanti yang korban masyarakat” urainya.
“Tapi saya percaya, masyarakat sudah bijak untuk memilih pemimpin kedepan, dan tidak menginginkan lagi jatuh pada jurang yang sama, juga masyarakat ingin melihat pembangunan yang benar benar terjadi atas janji janji Balon Bupati baru kedepan” tambahnya.
Juga hal ini dibahas Ir. Djonggi Napitupulu mengatakan “Apakah pencalonan petahanan kembali pada Pilkada 2020 ini tidak mengingat apa yang sudah di kerjakan pada empat tahun terakhir ini, apakah hanya mementingkan kemauan sendiri maupun sekelompok ?”.
“Kita melihat secara fakta hasil kinerja, tidak sebanding dengan program yang sudah dijanjikan, dalam arti banyak yang tidak terealisasi dan adapun yang terealisasi namun selalu menuai masalah. Untuk itu kita harapkan agar kita masyarakat jeli dan bijak memilih seorang pemimpin, tentu kita harus dapat memilih pemimpin yang dapat bertanggung jawab atas program yang disampaikan, jangan terlibat dalam proses hukum, apalagi kasus korupsi, baik Balon Bupati maupun keluarga Balon Bupati” tegas Djonggi.
Kepala Kejaksaan Negeri Tobasa, DR. Robinson Sitorus SH, MM, MH kepada Media dan LSM baru baru ini mengatakan “Secara institusi tentu tidak buka kasus PKK, namun apabila Pimpinan saya yang memerintahkan saya membuka kembali tentu secepatnya akan saya ungkap dan buka kembali”. Freddy Hutasoit





Discussion about this post