IGNews | Lingga – Pilkada serentak mencari pemimpin yang bersih dan berkualitas sebagai mana diharapkan masyarakat namun disayangkan hal tersebut tak berlaku di Kecamatan Katang Bidara, Kabupaten Lingga pasalnya salah seorang ABK Kapal dari salah satu pengusaha Desa Mensanak, SW yang mengidolakan Paslon Nomor Urut 1 diduga mendapatkan acaman dari oknum Camat harus memilih Paslon Nomor urut 3.
Informasi dihimpun tepatnya tanggal 24 September 2020 oknum Camat tersebut menghubungi salah satu pengusaha dimana tempat SW bekerja dalam hasil pembicaraan oknum Camat memberikan 2 pilihan kepada Pengusaha berhentikan SW bekerja atau izin jual beli minyak dicabut. Sungguh disayangkan karena hal yang dilakukan oknum camat tersebut sudah melanggar kode etik ASN.
Salah seorang warga Desa mensanak yang enggan namanya disebut membenarkan hal tersebut. Dalam percakapan tersebut warga berinisial “S” membenarkan bahwasanya ada acaman diduga dilkukan oleh oknum Camat Katang Bidara.
“Iya… kita bersedia untuk memberikan kesaksian nantinya, ada 2 orang saksi dalam kasus ini dan kita berharap oknum Camat tersebut dipanggil oleh Banwaslu Kabupaten Lingga karena oknum Camat tersebut sudah melanggar netralitas ASN karena hak pilih sudah di atur dalam UUD 1945” tutup narasumber kepada Indigonews, Rabu (7/10/2020).
“Memang benar, begini ceritanya salah seorang warga menyampaikan dengan kalimat kau hati hati aja soalnya bos kamu sudah dikasih dua pilihan kalau tidak kamu dikeluarkan ijin jual minyak ketengan bos kamu” jelas S.
Setelah mendapat informasi tersebut, S menanyakan hal tersebut kepada bosnya telah mendapat ancaman dari Camat Katang Bidare dan menjelaskan pilihan diberikan waktu memilih selama 2 minggu.
S pun menanyakan kepada bosnya “Sekarang bos gimana, berentikan saya?”.
Bosnya pun menjawab “Aku tidak akan berhentikan kamu karena tidak ada salah.
S pun kembali menanyakan “Sekarang begini aja bos tak usah menunggu 2 minggu, hari ini juga saya berhenti tetapi saya mau Camat yang datang langsung berhentikan saya”.
Bosnya pun kembali menjawab “Siapa yang ingin berhentikan kamu, cuman saya tidak tahan kelakuan Camat yang bentar bentar mengancam saya”.
S menegaskan kalau bosnya takut akan ancama Camat karena menyangkut usaha yang menghidupi keluarganya.
“Oknum Camat ini sudah keterlaluan nampaknya, saya berharap pihak berwajib cepat menindak lanjuti hal ini agar demokrasi ini bersih” tutupnya kepada Indigonews. MN
Discussion about this post