IGNews | Siantar – Proyek perbaikan bencana banjir dijalan Bombongan, Kelurahan Tambun Nabolon, Kecamatan Siantar Martoba dengan pagu anggaran Rp. 2,2Miliar yang dikerjakan CV. Aek Batu dibawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pematangsiantar dinilai proyek akhir Tahun asalan dan diduga hanya untuk mendapat Kewajiban semata.
Sesuai pengakuan masyarakat setempat, selama ini mulai dari Simpang Jalan Medan – Karang Sari tidak pernah mengalami bancir dengan volume berlebihan tetapi hanya ada genangan air di bahu jalan bila insensitas curah hujan meningkat.
Malah sisi lain masyarakat sangat menyayangkan perbuatan pemberong oleh CV. Aek Batu yang secara sepihak telah memutuskan jalur jalan menuju Karang Sari Permai dan menuju Pastoran tanpa adanya pembuatan jembatan sementara yang benar benar layak lintas.
“Kan kita lihat nyata pemutusan jalur jalan secara sepihal seakan pemborongnya tidak memikirkan hak menggunakan jalan bagi masyarakat, malah hanya jembatan dari papanya dibuat mereka sehingga dari hari Minggu (13/12) kemaren sudah menelan korban bukan hanya orangny yang jatuh kedalam kerukan parit sedalam sekitar 1,8Meter tetapi Sepeda Motor (kreta) pun sampai jatuh ke bawah” ujar masyatakat yang tidak ingin namanya disebut, Rabu (16/12/2020).
“Bukan hanya itu, coba kita lihat material banguna oleh pemborong yang seenak jidatnya meletakkan batu di bahu jalan, tolong pak Kadis PUPR, Renwart Simanjuntak kami masyarakat butuh kenyamanan bukan penderitaan diatas proyek yang bukan rahasia umum harus pakai KW” harapnya.
Bukan hanya itu kejanggalanya, malah proyek tersebut yang menelan uang negera sebesar Rp. 2.200.000.000.- tidak adanya dicantumkan volume pekerjaan sehingga kuat kemungkinan akan adanya upaya pencurian volume dan dilihat dari kinerja dugaan kuat adanya kejanggalan pasangan dikarenakan proyek akhir tahun.
Informasi didapat adanya komentar seseorang bahwa pemutusan akses jalan tersebut atas perintah Kapolres, namun sampai berita ini dimuat belum diketahui Kapolres mana yang memberikan perintah kepad pemborong. Namun kejanggalan tersebut akan selalu di investigasi.
Anehnya, Kepala Dinas PUPR Pematangsiantar, R Simanjuntak disambangi ke kantornya dibilangan Tanjung Pinggir namun tidak berhasil dijumpai dan acap kali di hubungi melalui selular tidak bersedia memberikan komentar. Tim
Discussion about this post