IGNews | Kepri – Ironis di negeri Tanjungpinang ini, dimasa pandemi Covid- 19 banyak yang kehilangan pekerjaan tentu tiada pendapatan sedangkan kewajiban harus ditunaikan artinya tidak kerja maka tidak makan, mungkin itulah alasan beberapa warga turun dijalan menjelma jadi badut dengan harapan agar dapat membiayai kehidupan sehari hari.
“Jujur saya tidak terasa terusik sebagai pengguna jalan bahkan mereka bisa bikin saya tersenyum, dari pada mencuri atau merampok atau melakukan kejahatan untuk mendapat sesuap nasi” ujar Fauzan selaku Aktifis Kemanusiaan, Sabtu (6/2/2021).
“Pihak terkait terlalu gagah menyingkirkan para badut tanpa mengerti apa yang akan mereka isi dalam perut mereka jika tidak ada pekerjaan maka jika menggunakan kebijakan maka cari solusi setidaknya yang menjelma sebagai badut di jalan itu di kasih pekerjaan” kesalnya.
Fauzan mengatakan “Saya rasa hal besar lebih banyak lagi yang harus dituntaskan contoh judi Gelper masih marak di kota Tanjungpinang bahkan jarang sekali mematuhi protokol kesehatan kok badut yang tak punya harta hukum ditegakkan, lalu ketika yang bertahta dan ber uang menabrak hukum kenapa semu harus bungkam. Saya anak melayu melihat sulit keadilan didapati orang lemah maka dengan jujur saya katakan batin saya terusik ketika keadilan sulit ditemukan”.
“Saya merasa heran juga judi Gelper itu berada di pinggir jalan bahkan dijaga oleh bebadan kekar, kok pihak terkait hanya diam membisu, lalu badut ditindak dan saya berduka cita atas keadilan yang tidak disamaratakan dipiring kemerdekaan ini” tutur Fauzan, aktivis muda yang murah senyum itu.
“Dengan catatan saya akan berupaya untuk melakukan agar setiap insan dapat keadilan yang disamaratakan dan jelas hal ini akan saya tindak lanjuti” tutup Fauzan. Vefry’P





Discussion about this post