IGNews | Sibolga – Sejumlah elemen masyarakat di Tapanuli Tengah dan Kotamadya Sibolga mulai angkat bicara terkait kasus penganiayaan yang dialami Korban “Arpanto alias Arpan Panjaitan” yang hingga kini belum jelas ujungnya.
Bahkan para kerabat korban kini mulai mendesak keseriusan pihak Polres Kota Sibolga dalam memproses kasus ini.
“Sudah satu bulan lebih belum ada kemajuan kasus ini” terang salah seorang kerabat korban yang meminta identitasnya ditutupi.
“Alat bantu berupa rekaman dalam bentuk video sudah kita serahkan sebagai petunjuk atau alat bukti permulaan buat Pak Polisi dalam mengembangkan kasus ini. Namun, bagaimana perkembangan selanjutnya kita tidak ada pemberitahuan” ulasnya dengan kesal.
Dalam waktu dekat, tegasnya, pihaknya bersama korban dan keluarga beserta tim kuasa hukum dari Kantor Hukum JPS & PARTNERS kemungkinan akan membawa kasus ini langsung ke Polda Sumut.
“Bahkan sampai ke Mabes Polri kita akan tempuh demi tegaknya keadilan dan agar kasus ini dapat terang benderang diketahui publik siapa dalang penganiayaan rekan kami sebenarnya” ucapnya.
“Negara kita negara hukum, bukan negara Bar bar yang bebas berbuat sewenang wenang. Hukum jangan tajam ke bawah, namun tumpul keatas. Kepada siapa lagi kami masyarakat percaya kalau bukan ke Aparat Polri sebagai penegak keadilan?” pungkasnya.
Sebelumnya, informasi yang berhasil diperoleh bahwa Arpan pernah terlihat adu argumen dengan orang Nomor 1 di Kabupaten Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani, sang Bupati yang terjadi di Matahari Caffe dan Resto, Kota Sibolga pada pertengahan Januari 2021 lalu.
Dua hari berselang, Arpan tiba tiba ditemui Orang Tak Dikenal (OTK) di Pelabuhan Lama, lalu dengan mambabi buta menyerang hingga bagian kepalanya mengalami tusukan senjata tajam. Korban Arpan pun dikabarkan sempat mengalami gangguan kesehatan hingga sulit bicara.
Usai menjalani perawatan, Korban didampingi kuasa hukumnya dari Kantor Hukum JPS & PARTNERS segera membuat laporan resmi ke Polresta Sibolga dengan LP Polisi No: STTLP/11/1/2021/SPKT pada Minggu (24/1/2021) lalu.
Saat pembuatan laporan di Polresta, korban yang sudah mendapatkan pengobatan secara intensif dapat menjalani pemeriksaan dengan lancar, padahal sempat mengalami luka tusukan di bagian kepala yang mengakibatkan pusing-pusing sebelumnya.
Sementara itu, dikutip dari salah satu sember, dimana Adhitia Melfan Tanjung, yang merupakan orang dekat Bupati Tapteng menepis semua dugaan yang menyatakan adanya hubungan antara adu argumen korban dengan Bupati maka korban terhadap penganiayaan.
Menurutnya, kasus pembacokan yang menimpa Arpan Panjiatan di Pelabuhan Lama, tidak ada hubungannya dengan Bupati Tapteng, Bahktiar Ahmad Sibarani. Rita’M
Discussion about this post