IGNews | Simalungun – Makin menggeloranya informasi akan proyek pembangunan kamar mandi guru sekolah se- Kabupaten Simalungun yang sebelumnya akan dibayarkan dari Dana Covid- 19 yang beralih dari dana Biaya Tidak Terduga (BTT), belakangan sangkin galaunya para oknum yang mengelola anggaran proyek berencana akan merecofusing anngaran (meminimalis/mengurangi anggaran) dari Dinas lain.
Anehnya, ada juga informasi didapat bahwa pengakuan pekerja kepada para guru bahwa bangunan tersebut dari anggaran BNPB, nah hal ini menjadi polemik kembali dimana sesuai aturan penggunaanya bantuan BNPB telah secara sistematis diatur pada Peraturan Kepala BNPN RI.
“Ini dana dari BNPB” ucap seorang guru disalah satu SD Kecamatan Sidamanik.
Sesuai pengakuan seorang pekerja bangunan disalah satu sekolah SD di Kelurahan Merek Raya, Kecamatan Raya yang dirinya mengaku mendapat kerja dari seorang aparat menjelaskan bahwa mereka hanya pekerja dimana upah bangunan sampai finising sebesar Rp. 5.000.000.
“Ia bang kami dapat dari marga Sinaga, dan kami hanya mengerjakan dimana kami mendapat upah borongan sebesar Rp. 5000.000” ucap Kepala tukang yang ga ingin namanya dipublikasikan, Jumat (12/3/2021).
Perhitungan lapangan dengan menggunakan perbandingan harga serta bahan material bangunan yang digunakan, untuk belanja bangunan dalam proyek kamar mandi guru hanya berkisar sebesar Rp. 30.000.000. bila ditambahkan dengan besar upah bangun sebesar Rp. 5.000.000.- sudah terjadi upaya mark up pada RAB kegiatan dimana dianggarkan sebesar Rp. 48.000.000 per titik kegiatan.
Ketua LSM Forum13 Indonesia, Syamp Siadari meminta supaya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Simalungun supaya tidak menyetujui maupun menanda tangani anggaran yang rencana akan dialihkan dari dana Covid maupun dana BTT di instansinya, melihat pembangunan kamar mandi guru disekolah sekolah tidak ada berkaitan terhadap kejadian tak terduga (bencana) maupun upaya menanganan Covid- 19, Sabtu (13/3/2021).
“Saya meminta kepada Kepala BPBD Simalungun jangan berupaya menyetujui anggaran yang akan berakibat fatal ini, jangan hanya karena menunjukkan loyalitas kepada atasan malah jabatan maupun status ASNnya akan jadi taruhan” tegas Syamp.
“Begitu juga kepada Badan Keuangan Daerah Simalungun, janganlah main main akan upaya pengalihan anggaran dari BPBD nanti bila ini terjadi kita secara resmi akan menyurati, dan kepada para Anggota DPRD Simalungun mari tunjukkan kalian bahwa kalian disana sebagai wakil rakyat bukan hanya menyetujui anggaran karena telah mendapat dana aspirasi dari berbagai Dinas” harap Syamp.
“Kami sudah melakukan cek and ricek kebeberapa sekolah banyak kejanggalan pelaksanaan bahkan semua tidak sesuai dengan RAB dan Gambar Tekniknya, malah proyek kamar mandi ada juga langsung diborongkan kepada tukang dengan upah tukang sebesar Rp. 5.000.000 dan sesuai dengan perkalian bahan bangunan yang kita mintai dari beberapa toko bangunan sebagai pengadaan metrial hanya pembelanjaan paling besar berkisar Rp. 30.000.000 – 33.000.000, nah dalam RAB para kroni kroni ini menganggarkan jumlah total sebesar Rp. 48.000.000 lah dari sini kita sudah telak melihat adanya upaya penyelewengaN anggaran sebesar Rp. 10.000.000 – 13.000.000” jelas syamp.
Tambah Syamp, benar langkah yang rencana diambil oleh Bupati Simlaungun dengan cara recofusing anggaran dari Dinas lainya dan dialihkan ke post anggaran Dinas Pendidikan Simalungun untuk membayarkanya kepada rekanan, tetapi sangat disayangkan bila proyek ini harus dipaksakan dibayar tanpa adanya nomenklatur dan analisis lapangan akan manfaat serta guna kamar mandi untuk penunjang mutu pendidikan pasa saat Pandemi Covid- 19 dimana banyak sekolah yang sudah memiliki kamar mandi maupun WC untuk guru dan siswa/i tetapi tetap dibangun juga kamar mandi padahal sekarang masih diberlakukan belajar daring/ online.
“Sebaiknya proyek ini tidak perlu diabayarkan karena saat masa pandemi covid- 19 ini, kamar mandi di sekolah tidak sangat urgen untuk meningkatkan mutu pendidikan maupun tidak ada berhubungan dengan upaya penanganan Covid- 19 karena masih belum pembelajaran tatap muka” tutup Syamp. PRJTamsar
Discussion about this post