IGNews | Simalungun – Makin aneh pembangunan kamar mandi guru sekolah se- Simalungun, dimana sesuai pengakuan beberapa orang staff di Badan Penanggulangan Dearah Kabupaten Simalungun proyek tersebut tidak ada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Senin (15/3/2021).
Dengan informasi proyek tanpa PPK menjadi dasar penilaian bahwa proyek tersebut tanpa melakukan analisis maupun perencanaan, sehingga proyek pembangunan kamar mandi guru tersebut sudah layak disebut hanya kegiatan untuk pengelembungan anggaran, atau upaya Pemerintah untuk mencairkan anggaran demi kepentingan pribadi maupun kelompok demi mendapat keuntungan.
Lagi lagi pengakuan beberapa orang pemborong proyek kamar mandi guru, bahwa janji panitia dari Pemerintahan Kabupaten Simalungun uang muka akan dicairkan setelah kegiatan rampung mencapai 75%, namun kenytaanya sampai saat ini anggaran proyek tidak dicairkan sehingga para pemborong meninggalkan pekerjaan menjadi bangunan makrak.
“Janji mereka kemaren akan cair uang muka setelah pekerjaan 75%, tapi entahlah sampai saat ini tak ada yang cair jadi ngapain kami lanjutkan pembangunan sampa selesai” ucap seorang pemborong yang tak ingin namanyan disebut sambil mengakui bahwa dia mendapat proyek 4 titilk dari pemborong lain berinisial ‘A’ sebagai pembagi proyek sebanyak 200 titik.
Sekjen LSM Forum13 Indonesia, Sensus Tambunan menyayangkan dilaksanakanya proyek kamar mandi guru sekolah tersebut padahal saat ini masih masa pandemi Covid- 19, dimana sekolah juga masih menerapkan belajar tatap muka dan paling janggalnya kenapa anggaran BTT maupun Dana Covid- 19 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun harus dicatok menjadi fisik.
“Bila proyek ini dipaksakan dibayakan dari Biaya Tidak Terduga (BTT) Dana Covid- 19 dari post anggaran BPBD Simalungun sudah memenuhi unsur pidana penyalah gunaan anggaran dan unsur menggunakan jabatan sewenang wenang berakibat merugikan keuangan negara, jadi kami dari LSM Forum13 Indonesia meminta supaya proyek ini dibatalkan” tegas Tambunan.
Lanjut Tambunan, saat ini seperti di sekolah Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi dan Kecamatan Tanah Jawa dan sekitarnya sudah ada proyek ini seminggu silam tidak dikerjakan pemborong lagi, ditanya kepada Kepala Sekolah maupun Korcam Pendidikan Tanah Jawa meraka mal;ah tidak peduli. R02
Discussion about this post