IGNews | Kepri – Ketua Komite Pemuda Melayu Kepulauan Riau, Fahrul Anshori meminta perusahaan perusahaan di Provinsi Kepri untuk memprioritaskan perekrutan tenaga kerja yang terfokus pada penempatan pemuda pemudi asli Daerah. Hal itu dimaksudkan untuk menurunkan angka pengangguran dan keterbatasan kerja di tengah pandemi Covid- 19 ini, Minggu (28/3/2021) di Batam.
“Saya meminta Gubernur bupati, walikota di Kepulauan Riau, ketika perusahaan berinvestasi di Kepri agar ke depan bisa pekerjakan anak-anak Kepri harus diprioritaskan” kata Ori sapaan akrab aktifis ini.
Fahrul Anshori menegaskan “Kita dorong dan mendukung penuh kesempatan bagi perusahaan yang ingin berinvestasi di Kepulauan Riau, namun dengan catatan bahwa perusahaan dimaksud harus mengutamakan anak asli daerah yang mengajukan lamaran kerja”.
“Silakan saja perusahaan investasi di tanah melayu, asalkan anak anak melayu diprioritaskan dipekerjakan di perusahaan itu” tegas Ori.
Ia melanjutkan, hidup masyarakat asli melayu tampak biasa biasa saja, meskipun kenyataannya Sumber Daya Alam Kepri melimpah. Karena itu, Pemerintah setempat memiliki tanggung jawab untuk turut memperbaiki kualitas hidup masyarakat terutama yang berada di Kabupaten diwilayah Kepri, Lingga, Natuna, Anambas, Bintan dan Karimun.
“Walaupun SDA melimpah, namun di sisi lain masih banyak anak anak negeri hidup menganggur dan menjadi penonton di negeri sendiri. Ini adalah perhatian serius dari pemerintah setempat, perhatikan generasi pemuda di daerah ini” ujarnya.
Sekretaris LLMB Lembaga Laskar Melayu Bersatu kota Batam, Said Zahri Afriandi turut berikan komentarnya. Menurutnya, banyak perusahaan menyediakan lapangan pekerjaan, namun pemuda daerah sulit dpat pekerjaan padahal mereka memiliki skil dan keterampilan yang di butuhkan,dikarenakan tidak berpihaknya perusahan dan lemahnya kepedulian pemerintah terhadap anak daerah tersebut.
Said dengan tegas meminta kepada Gubernur Kepri untuk mengoptimalkan Balai Latihan Kerja sehingga mampu menciptakan tenaga kerja yang terlatih dan ahli di bidangnya masing masing.
“Ketika mau bekerja di mana pun tidak lagi di tolak dengan alasan keterampilan dan skill. Solusinya pemerintah bangun balai pelatihan, jika pun sudah ada harus lebih digalakkan lagi dan harus terukur jelas dan terarah sehingga selepas dari BLK langsung dapat dipekerjakan” ujarnya.
Ditambahkannya, melalui balai latihan tersebut, anak-anak negeri dapat dilatih agar memiliki keterampilan dan skill, sehingga dapat bersaing dengan anak-anak dari luar.
“Saya yakin anak jati melayu Kepri memiliki kualitas tidak kalah dengan di luar sana. Maka pemimpin harus melatih mereka sehingga bisa bekerja di perusahaan tersebut” jelasnya.
Ia berharap, melalui latihan yang diperoleh di Balai Latihan, anak anak Negeri Melayu bisa memiliki keterampilan dan sertifikat yang menjadi modal untuk bekerja di Perusahaan yang ada di Provinsi, Kabupaten/ Kota, bahkan di luar negeri. Fauzan
Discussion about this post