IGNews | Kandis – Seyogyanya setelah muncul pemberitaan yang kiranya terkesan merugikan sebelah pihak, pihak terkait tentunya berkesempatan memberikan hak jawab. Namun tentunya kembali menjadi pertanyaan tersendiri bila kesempatan pemberian hak jawab tersebut seakan akan diulur ulur waktunya oleh pihak terkait tersebut. Hal ini dialami sendiri oleh wartawan Indigonews setelah sebelumnya muncul pemberitaan dugaan terjadinya Pungli di SDN 10 Garut, Kampung Belutu Kecamatan Kandis.
Melalui nomor WhatsApp pribadinya pada tanggal 31 Maret 2021, Susanti sampaikan pesan yang berbunyi untuk mengadakan pertemuan “Assalamualaikum Pak bisa kita jumpa, Saya masih dijalan menuju Kandis. Besok jam 2 aja ya pak kita jumpa” tulisnya, dengan maksud arti pertemuan itu pada Kamis, (1/4/2021) bertempat di SDN 10 Garut.
Namun pada hari yang dimaksudkan, setelah awak media ini tiba di tempat yang telah dijanjikan sebelumnya, Kepsek SD N 10 kembali kirimkan pesan, berbunyi “Assalamualaikum hari ini saya nggak bisa jumpa bapak karena siang ini saya pertemuan orang tua wali murid SMK Farmasi kelas 12 Panam, Pekanbaru siang ini. Terimakasih”.
Hal ini tentunya mengecewakan wartawan Indigonews juga rekan lainnya, mengingat perjalanan menuju ke lokasi yang dimaksud memakan waktu 1 Jam berkendara dengan jarak tempuh 20Km. Bahkan saat Indigonews layangkan konfirmasi, menyayangkan hal yang terjadi, Ibu Kepsek SD N 10 tidak membalas pesan walaupun pesan yang dikirimkan sudah dibacanya.
Dilain kesempatan, salah seorang warga yang juga merupakan wali murid di SDN 10 Garut tersebut menyampaikan bahwasanya ada acara di SDN 10 yakni pertemuan dengan wali murid kelas VI untuk membahas soal ujian.
“Kumpulan dengan wali murid kelas VI, mau bahas soal ujian juga perpisahan mungkin” sebut wali murid yang tidak ingin namanya disebutkan.
Adanya indikasi menghindar dan mengulur ulur waktu oleh Ibu Kepsek SD N 10 ini seakan menguatkan adanya dugaan Pungli yang dilakukan oleh Kepsek, belum lagi tiadanya kejelasan akan Dana PIP yang diterima oleh murid dengan dibuktikan keluarnya nama murid namun tidak diserahkan, juga dugaan dugaan penyimpangan lainnya. Hal ini pula kiranya yang membuat Indigonews berharap adanya tindakan dari instansi terkait untuk menyikapi hal yang tengah terjadi di SDN 10 Garut, Kampung Belutu Kecamatan Kandis Kabupaten Siak. Puji Efendi
Discussion about this post