IGNews | Kandis – Kinerja Susanti selaku Kepala Sekolah SDN 10 Garut Kampung Belutu Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, layak dipertanyakan karena rentan mencoreng dunia pendidikan di Provinsi Riau dimana sesuai pengakuan dan pengaduan orang tua murid sang Kepsek bersama timnya diduga melakukan pungutan liar (pungli) dan korupsi Dana PIP yang tidak pernah diserahkan kepada siswa/i yang terdaftar sebagai penerima bantuan.
Santernya pemberitaan di berbagai media, dengan tawaran hak jawab yang diminta oleh media namun Kepsek malah mengulur ulur waktu. Kini Kepsek Susanti lakukan tindakan tidak etis dengan memblokir nomor WhatsApp wartawan Indigonews.
Sedari awal, adanya aduan dari warga Kampung Belutu dan meminta untuk dijembatani pada yang bersangkutan terkait polemik yang ada di SDN 10 dimaksud, usai menerima kenyataan yang ada membuat warga Kampung Belutu geram dan menyatakan akan menggelar aksi di sekolah.
“Hal ini sudah sangat mengecewakan kami semuanya, bayangkan saja dari baju seragam sekolah yang tidak kunjung kami terima sejak awal pendaftaran ulang yang sebelumnya harus dibayar lunas, dana PIP yang sedari tahun 2016 tidak juga diterima walau nama anak kami keluar sebagai penerima. Bukannya kooperatif malah seakan-akan menantang dan merasa bersih. Kami sebagai warga Kampung Belutu dan juga Wali Murid akan menggelar aksi di sekolah” cetus beberapa Wali Murid di SDN 10 Garut.
Dinas Pendidikan Kabupaten Siak sendiri hingga saat ini lebih memilih bungkam seribu bahasa saat dikonfirmasi, begitu pula dengan Korwilcam Pendidikan Dan Kebudayaan di Kecamatan Kandis.
Jonsen Tampubolon selaku Ketua DPC LSM BPLK ASN menyayangkan sikap Kepala Sekolah SDN 10 Garut Kampung Belutu yang memblokir WhatsApp wartawan yang hendak konfirmasi.
“Memblokir nomor WhatsApp, sebagai pelayan publik, itu berarti sudah menghalangi tugas pers/ LSM. Ini bisa di laporkan ke Pihak Ombustman sebagai pengawas ASN. Hal ini menjadi menarik buat saya mengingat data yang ada dan setelah saya lihat sudah cukup akurat. Seharusnya Ibu tersebut bersikap kooperatif bukannya menghindar seperti ini yang seakan-akan menyepelekan tupoksi Pers. Saya berjanji akan mengawal hal ini” ujarnya. Puji Efendi
Discussion about this post