IGNews | Taput – Penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan dan dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa. Namun yang terjadi dilapangan justru terbalik, diduga menjadi menambah kesejahteraan kepala desa. Demikain disampaikan Direktur Eksekutif IP2 Baja Nusantara Ir. I. Djonggi Napitupulu kepada Indigonews, Rabu (14/4/2021).
Seperti di sejumlah Desa di Kecamatan Garoga, yakni di Desa Lontung Jae II, ditemukan bahwa kegiatan pembangunan jalan rabat beton Tahun Anggaran 2019 di kerjakan asal jadi yakni jalan menuju Jumambe.
“Bukan hanya itu, kita juga menemukan bahwa kepala desa saat ini membangun rumah pribadi yang diduga terindikasi dari hasil dari Dana Desa, bahkan memiliki fasilitas pribadi Mobil Toyota Innova” sebutnya.
“Apakah hal ini layak di biarkan oleh pihak Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH) indikasi praktek dugaan korupsi ini berjalan terus,atau sudah ada indikasi pembagian jatah dari anggaran Dana Desa ?” tanya Ir. I. Djonggi sambil tertawa terbahak bahak.
“Untuk itu kita berharap pihak terkait yakni APIP dan APH turun segera menyelamatkan keuangan Negara, dan juga kita dalam waktu dekat menyampaikan melalui surat kepada Bapak Presiden RI, dimana banyaknya indikasi dugaan korupsi pada penggunaan Dana Desa di Kecamatan Garoga” terang Djonggi.
Kepala Desa Lontung Jae II, Horas Lubis saat dikonfirmasi mengenai sejumlah kegiatan pembangunan jalan rabat beton besaran anggaran pagu yang di alokasikan enggan menjawab melalui WhatsAppnya.
Sejumlah warga Desa Lontung Jae II kepada Indigonews mengakui bahwa Kepala Desa saat ini membangun rumahnya berlantai dua dan bahkan mengakui telah memiliki Toyota Innova.
“Benar, Kepala Desa kami lagi bangun rumah berlantai dua, dan juga telah memiliki kenderaan roda empat Toyota Innova” ucap warga. Freddy Hutasoit





Discussion about this post