IGNews | Taput – Sungguh sangat disayangkan sikap ataupun tindakan sekelompok yang ingin merubah status Institute Agama Kristen Negeri (IAKN) menjadi Universitas Negeri Tapanuli Raya (UNTARA),dimana niat merubah status ini diduga kuat merupakan tujuan menghilangkan Kekristenan dari Tapanuli Raya. hal ini disampaikan sejumlah warga Siborongborong kepada Indigonews, Selasa (27/4/2021) di Pasar Siborongborong.
“Kita kembali pada masa kejadian antara pemilihan Eporus pada masa Tahun 1998, dimana Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) terpecah belah dua akibat, yakni disebut Monjo VS SSA, antara PWT Simanjuntak VS DR.S.A.E Nababan, yang bahkan terjadi menghilangkan nyawa dan pembakaran” sebut warga.
“Untuk itu kita mengharapkan agar pihak sekelompok yang menginginkan perubahan status IAKN menjadi UNTARA agar segera menghentikan niatnya, jangan menyampaikan pembodohan kepada kami masyarakat ini, sebab untuk peningkatan kesejahteraan kami masyarakat ini bukanlah UNTARA, melainkan Pemerintah harus dapat mempertahankan atau menjaga harga komudity pertanian masyarakat” jelas warga.
Guru Besar IAKN Tarutung, Profesor Yusup Leonard Henuk saat di konfirmasi Indigonews sekilas gelar akademi S1 Bupati Taput mengatakan “Hebat Alfredo Sihombing salahkan Prof. Yusuf Leonard Henuk, karena kampus Bupati Taput tak persoalkan gelar S1 nya”.
Profesor Yusup Leonard Henuk telah menghubungi Kampus Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” dan diperoleh informasi bahwa Nikson Nababan memiliki ijazah dari institusi ini No. 00899/ik-00964/95, tanggal 17 Desember 1995 Jurusan: Ilmu Komunikasi, Program Studi: Ilmu Penerangan, Gelar Akademik yang diberikan: “S.Sos”.
“Gelar ini telah digunakannya saat menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah BONA NI PINASA. Namun saat menjabat jadi Bupati Taput, gelarnya S1-nya diubah menjadi “Drs”, untuk itu mari kita tunggu hasil pemeriksaan pihak Polres Tapanuli Utara atas laporan polisi yang sudah kita sampaikan, biar yang salah patut dihukum” tutupnya. Freddy Hutasoit





Discussion about this post