IGNews | Simalungun – Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Simalungun, Sihar Napitupulu SE melakukan investigasi keakuratan informasi sumber terjadinya banjir yang disertai longsor bebatuan di sualan dan di kelurahan Parapat tepatnya di samping pertamina parapat pada hari Senin, tanggal 17 Mei 2021.
Adapun daerah yang di kunjungi Ketua Pospera Kabupaten Simalungun dimulai dari Simpang PPalang sampai ke Kawasan Hutan LIndung Sitahoan yang melewati bukit barisan yang berlapis lapis, letak gunung Sitahoan tersebut diperkirakan menempuh jarak 12 KM dan gunung gunung berlapis dari Sitahoan ke Parapat, bukan hanya itu bahkan air yang bersumber dari gunung gunung Sitahoan itu mengaliri parit parit air yang mengalir ke arah Tanah Jawa.
Berdasarkan hasil penyusuran jalan yang dilakukan Ketua Pospera dan rekan rekan bahwa jalan yang dari Sitahoan di akhir jalannya lebih kurang 3 KM menuju Girsang Sipangan Bolon menanjak menuju puncak jalan.
“Setelah sampai dipuncak kita bersama tim menjalani jalan yang menurun diperkirakan lebih kurang 2 KM, dari hasil itu perjalanan itu tidak mungkin air dari Sitahoan yang melompati gunung mengakibatkan terjadinya banjir yang disertai banjir disertai longsor bebatuan di parapat” jelasnya.
Mengutip peta geografis yang di muat pada salah satu media, banjir bukan datang dari Sitahoan, begitu juga dengan keterangan dari warga kelurahan parapat disekitar terminal, boru Sinaga dan boru Siallagan jika adapun air yang turun dari Sitahoan tidak mengalir lokasi banjir itu melainkan ke Girsang Sipangan Bolon dan akan keluar dari Ajibata menuju Danau Toba.
“Di atas terminal Parapat diatas ada juga permukiman warga yaitu Buttu Malasang dan Bangun Dolok serta ada dua Gunung yaitu Gunung Simarbalatuk dan Gunung Sisae- sae, dimana warga yang tinggal disana keseharianya bertani sebagai sumber penghidupan utama” terang para Ibu ibu tersebut.
“Dari hasil investigasi itu saya nyatakan marilah kita memberikan edukasi yang bermakna bagi masyarakat, dan bangunlah mereka dengan kebenaran tanpa harus menyudutkan oknum oknum yang seolah olah hanya dia pelakunya, padahal lahan yang dimilikinya jauh dari banjir itu sendiri dan aliran air dari tanahnya itu juga mengarah ke tanah jawa bukan ke parapat” cetus Ketua Pospera.
“Atas peristiwa itu Pospera akan menggalakkan program menanam sejuta pohon baik pada sumber hulu air yang mengakibatkan banjir dan longsor diparapat dan sekitarnya sebagai wujud kecintaan kita terhadap lingkungan guna mengantisipasi hal hal yang tidak kita inginkan terjadi kedepan sebelum menelan korban lebih banyak” tambahnya.
“Dalam program menanam pohon itu akan kita lakukan secara bertahap selama kepengurusan saya sebagai bukti keseriusan kami maka hal ini akan kami lakukan sebagai mengawali bahwa pospera juga peduli lingkungan dan mengedukasi bahwa lingkungan itu harus kita jaga bersama” tutupnya. Rud





Discussion about this post