IGNews | Toba – Terkait pemberitaan seputar sungguh takutnya dirasa Ramija Panjaitan warga desa Matio Kecamatan Balige, dimana karena masalah batas perladangan dengan Cindo Panjaitan, sehingga muncul pengakuan Ramija Panjaitan dugaan pengancaman terhadapnya akan ditabrak dengan mobil sehingga muncul intervensi dari Rolly Panjaitan yang mengaku keluarga Cindo Panjaitan kepada wartawan Indigonews melalui selulernya, Senin (7/6/2021).
“Saya tidak terima keluarga saya dibuat begitu, sebab itu merupakan sepihak dan bahkan Ramija Panjaitan sudah sangat keterlaluan, dan dia (Ramija Panjaitan.red) yang selalu mengeluarkan kata kata kotor. Dan untuk tentang perladangan tersebut masih proses permasalahan” ucapnya Rolly Panjaitan melalui selulernya.
Lanjut Rolly Panjaitan mengatakan “Yang jelas saya tidak terima atas pemberitaan tersebut, sebab ito saya (Cindo Panjaitan) di bully di media sosial, juga menunjukkan di media sosial mobil kami yang di sebut di pergunakan mengancam”.
“Dan saya meminta agar pemberitaan tersebut di cabut, dan juga setiap postingan oleh Ramija Panjaitan” cetusnya.
Sebelumnya, Rolly Panjaitan yang menghubungi Media Indigonews lewat mesengger akun facebook tidak bersedia memberitahukan apa hubunganya dengan berita tersebut sehingga acap kali di desak namun hanya mengirimkan scren shoot status facebook atas link berita yang dimaksud.
Acap kali juga dijelaskan, bahwa pemberitaan atas pengakuan Ramija Panjaitan dan Kepala Desa dan bila memang tidak terima akan pemberitaan, sebanyak 3 kali Indigonews melalui pesan mesengger menyarankan supaya Rolly Pasaribu memberikan hak jawab maupun keterangan sesuai versi mereka melalui email redaksi supaya diterbitkan di Media Online Indigonews, namun sampai berita ini dimuat, malah Rolly Pasaribu tidak melayangkan hak jawab namun mengancam akan proses media pencemaran nama baik.
Menjawab hal itu, Wartawan Indigonews mempertanyakan kembali kepada Rolly Panjaitan ”Apakah ito intervensi atas pemberitaan tersebut, juga itu menghalang halangi tugas jurnalis?” dengan jawabannya Rolly Pasaribu mengatakan ”Ya, saya tidak terima atas pemberitaan tersebut, sebab ito saya dibully di media sosial atas pemberitaan tersebut”.
Kepala Desa Matio Kecamatan Balige, Rabin Panjaitan saat di minta Indigonews nomor seluler Cindo Panjaitan untuk konfirmasi atas dugaan pengancaman yang di lakukan sesuai pengakuan Ramija Panjaitan, mamun belum bersedia memberikan.
Ini bermula karena masalah batas perladangan dengan Cindo Panjaitan, sebab batas perladangan yang ditanami dengan pohon pisang, oleh Ramija Panjaitan, selanjutnya pohon pisang itu di rusak atau ditebang, dan diposting Ramija di akun facebooknya, bahwa yang merusak itu di sebut Cindo Panjaitan dijawab Ramija saat di tanya teman temannya.
Sehingga terjadilah pengancaman, saat menaiki sepeda motor matic, tepat pada tanggal 18 Desember 2020, Ramija dikatakan mau ditabrak oleh Cindo Panjaitan dengan mobilnya, dan berlanjut pengancaman terhadap Ramija, tepat tanggal 01 Juni 2021 jam 10 Malam, berlanjut kembali pada tanggal 02 Juni 2021 jam 06:00Wib. Freddy Hutasoit





Discussion about this post