IGNews | Toba – Pemerintah Kabupaten Toba melalui Dinas Pertanian dinilai tidak memiliki program dalam hal penanaman jagung pada masa pandemi Covid- 19 ini, dimana alokasi anggaran untuk pengadaan bibit jagung dengan nilai pagu Rp. 6 Miliar sudah realisasi pencairannya 100%, namun lahan untuk penanaman diduga masih mencapai 60%, sehingga para pejabat maupun staf masih berburu lahan melalui kelompok tani yang ada di Kabupaten Toba.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif IP2 Baja Nusantara Ir. I. Djonggi Napitupulu kepada Indigonews, Sabtu (11/9/2021) di Balige.
“Sudah realisasi anggaran pengadaan bibit jagung 100% sesuai pengakuan Kepala Dinas Keuangan di hadapan Bupati dan Sekda saat kita pertanyakan minggu kemarin di ruangan Bupati. Bahkan Kepala Dinas Keuangan ikut mengatakan bahwa untuk lahan satu hektar dibutuhkan bibit jagung sebanyak 20 kg” ujar Djonggi.
“Langsung di sambangi Pak Sekda Pada waktu itu, maklumlah, kami tidak memahami secara mendalam hal Pertanian ini, sebab saya SH, Pak Ganyang Situmorang (Kadis Keuangan) Sarjana Ekonomi (SE) jadi maklumlah atas luas lahan sama bibit yang di butuhkan ungkap Sekda waktu itu” ujar Djonggi.
Lanjut Djonggi Napitupulu mengataka “Apakah program penanaman jagung ini telah dikaji secara matang sebelumnya, dan kenapa terkendala atas penyediaan lahan seluas 3.333 hektar untuk bibit jagung 50 Ton ?”.
“Masih realisasi kegiatan kita pertanyakan, belum lagi proses lelang pengadaan bibit jagung. Oleh karena itu kita berharap agar pihak terkait agar melengkapi berkas atau data terkait dalam lelang pengadaan tersebut, sebab waktu dekat kita akan menyurati pihak Kejaksaan agar bersamaan turun ke lokasi kegiatan untuk melihat realisasi serta proses lelangnya” Tutur Djonggi.
Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Toba, Jerry Silaen saat dikonfirmasi berapa luas lahan yang di peruntukkan untuk 50 Ton bibit jagung yang telah di siapkan melalui WhatsAppnya, namun sampai berita ini dimuat belum menjawab. Freddy Hutasoit





Discussion about this post