IGNews | Jakarta – Menanggapi tudingan beberapa pihak, pengacara Muhammad Kace akrab disapa M. Kace tersangka dugaan penista agama, Kamaruddin Simanjuntak SH mengatakan tidak pernah menerima uang dari pihak lain atas penanganan kasus kliennya itu.
“Saya katakan dengan tegas, saya tidak pernah terima uang dari Paul Zang dan para pengikutnya itu, dalam penanganan kasus M. Kace ini. Karena sejak awal, saya siap menangani kasus ini dengan cara Pro Bono Prodeo” ujarnya lantang saat bincang di channel Josua Tewuh, Jumat (22/10/2021) di Jakarta.
Bahkan Kamaruddin Simanjuntak berani menantang akan mengganti rugi ratusan juta, jika ada yang bisa membuktikan ada transfer ke rekeningnya dalam kasus ini.
“Kalau ada yang bisa membuktikan, ada uang yang ditransfer dari Paul Zang dan para pengikutnya itu ke rekening saya, saya berjanji, akan mengganti per satu rupiah dengan 100 juta. Silahkan buktikan” tantangnya dengan tegas.
Pengacara yang ceplas ceplos ini mengatakan, tidak mungkin ada yang transfer ke rekeningnya, karena mereka itupun tidak kenal siapa Kamaruddin.
“Tapi, mana mungkin ada yang transfer ke saya? Karena merekapun tidak kenal saya. Apalagi bank saya, nomor rekening saya. Menjawab pertanyaan dimana bank saya juga mereka tidak mampu” jelasnya.
Kamaruddin juga menepis tudingan dirinya menyengsarakan Saefuddin Ibrahim, sahabat M. Kace, akibat meminta uang untuk penanganan kasus ini.
“Darimana lagi logikanya saya minta uang ke Saefuddin Ibrahim hingga menyengsarakannya, sampai dia katanya tidak mampu beli susu anaknya? Bohong itu semua” tandasnya.
Kamaruddin dengan tegas mengatakan, bahwa Paul Zang, buronan Polri itu adalah psikopat.
“Setelah saya berkonsultasi dengan Profesor yang juga dokter, saya bisa katakan, Paul Zang itu psikopat. Karena dia mampu mengatakan infonya A1, tapi dusta semua. Dia bisa memaki maki dan melakukan fitnah terhadap saya dan rekan rekan tim, padahal dia sendiripun belum pernah kenal saya. Psikopat itu berkepribadian ganda. Dalam medis dikatakan psikopat. Tapi dalam kerohanian disebut anti Christ atau anti kebenaran” bebernya. Freddy Hutasoit





Discussion about this post