IGNews | Taput – Setelah diberitakan soal pengakuan seorang Inspektur Pembantu (Irban) mengaku Bintang Satu (Brigjen) diduga guna mengintimidasi Kepala Sekolah, tiba tiba Irban Martunggul Simamora tersebut menghubungi jurnalis Indigonews melalui telpon WhatsAppnya mengatakan ”Sai Rojanon maho (semoga disentrian kamu)” .
Juga pada WhatsApp yang dikirimnya kepada jurnalis Indigonews Freddy Hutasoit, bak kesetanan Martunggul mengatakan ”Silahkan, unang coba coba mangganggu au da……nauli nadenggan hubaen tuho alai tega doho menghujat mertuam alana dung mulai hutanda ho hupikkir do natikkos bersahabat, jala nantoari hutelpn doho sian jolo ni pak sekda sampe disukkun pak Sekda au, hudok si freddy doi bapa adong naeng klarifikasi berita nikku mangalusi pak Sekda, (jangan coba mengganggu aku ya…yang baik saya perbuat samamu, tetapi tega kamu menghujat mertuamu, sebab mulai aku kenal, saya kira yang baik persahabatanmu, bahkan kemarin saya telpon kamu dari depan Sekda, sampai di tanya pak Sekda aku, si Freddy’nya itu bapak, ada yang mau saya klarifikasi berita jawab saya kepada Sekda)”
Dalam percakapan Irban yang mengaku Bintang Satu Golongan 4c itu, ada arahan agar Kepala Sekolah mengarahkan dan memilih salah seorang calon Kepala Desa Inisial AP.
“Tidak usah kita kencang kencang kita bicarakan ini, sebab ini mengenai politik” ucap Martunggul Simamora.
Sejumlah masyarakat Desa Aek Nauli III, saat mendengar perkataan salah seorang pejabat melalui telpon dengan ucapan ‘Sai rojanon maho’ dengan spontan masyarakat mengatakan ”Inilah kwalitas seorang pejabat Taput ya, berbicara melalui telpon dengan ucapan demikian, pertanda tidak memiliki SDM, mau di bawa kemana kami masyarakat ini ?”.
Pimpinan Redaksi Media Online Indigonews, Syamp Siadari sangat meyayahkan sikap dan ucapan Martunggul Simamora padahal ASN/ PNS golongan 4c.
“Apakah saudara Martunggul ini hanya sebatas itu SDMnya dalam menghadapi insan jurnalis, padahal golonganya sudah sangat tinggi itu pastinya sudah paham etika dan pola pikirnya serta mutu bicaranya lebih arif dan bijaksana tapi kok pakai bahasa daerah caci maki jurnalis” tegas Syamp.
“Saya akan coba konsultasi dengan Kepala Ombudsman Provinsi Sumut besok untuk menyikapi hal ini dan juga koordinasi dengan K ASN serta instansi yang terkait, apabila memang ada delik hukumnya kita akan tempuh, dimana bahasanya Unang coba coba mangganggu au da.. ini sudah merupakan delik ancaman atau melemahkan dan atau melarang seorang jurnalis menjalankan tugasnya, kami hanya menulis apa yang kami dengar dan kami konfirmasi apa yang Martunggul sampaikan itu yang kami publis, nahhh kok malah caci maki dan ancam wartawan saya” tegas Syamp. Freddy Hutasoit





Discussion about this post