IGNews | Simalungun – Pekerjaan peningkatan pengerasan jalan produksi dengan menggunakan batu koral – sirtu di Afdeling lll Unit Kebun Balimbingan PTPN IV dengan anggaran Rp. 498.036.000 disinyalir tidak sesuai Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang disepakati, sehingga terkesan asal jadi.
Hasil pantauan, pembuatan bahu jalan dengan pemadatan menggunakan alat mekanis pada pekerjaan peningkatan pengerasan jalan produksi tidak ditemukan. Diduga pekerjaan tersebut tidak dilaksanakan oleh vendor karena kurangnya pengawasan dari Menejer maupun krani teknik Kebun Unit Balimbingan, Selasa (26/4/2022).
Pelaksanaan galian rorak tidak ditemukan di lokasi kegiatan diduga pekerjaan tersebut tidak dilaksanakan vendor sehingga post anggaran masuk kantong vendor dan hal ini juga terkesan dibiarkan oleh Menejer Kebun Unit Balimbingan.
Sisi lain, ketebalan hasil pengerasan jalan diduga tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dimana hasil temuan dilapangan bahwa ketebalan jalan hasil pengerasan tidak sampai 10 Cm.
Juga pemadatan lapisan jalan tidak dilakukan dengan baik, proses pemadatan hanya dilakukan beberapa kali lindasan dengan alat mekanis, hal tersebut dapat dilihat dari hasil pekerjaan dilapangan dimana lapisan perkerasan tidak cukup padat dan dibeberapa ruas jalan terlihat bahwa material batu koral berserakan karena tidak saling mengunci dan tidak padat.
Ketua LSM Forum13 Indonesia, Syamp Siadari meminta kepada Direktur Utama PTPN IV mengevaluasi kinerja Menejer dan bagian SDM yang membawahi Krani Teknik Kebun Unit Balimbingan.
“Kita meminta supaya Dirut PTPN IV Medan mengevaluasi kinerja Menejer Kebun Unit Balimbingan, bila memang pengajuan penutupan atau laporan penyelesaian pekerjaan yang dimohonkan vendor ditanda tangai Menejer maupun bagian teknik selayaknya diganti saja” jelas Syamp.
“Selama proses pekerjaan, vemdor banyak melakukan beberapa penyimpanga dari RKS bahkan amprahan batu koral dan sirtu ketebalanya banyak yang ganya 10Cm yang seharusnya 15 Cm dan ini diharap tidak dicairkan dan bila pun dicairkan terlebih dahulu dihitung konsultan dan dibayarkan sesuai hasil hitungan berapa anggaran yang layak dicairkan” harap Syamp.
“Kebiasaan buruk setiap proyek pengerasan jalan baik jalan produksi, jalan penghubung maupun jalan sekunder di Kebun Unit PTPN IV banyak pencurian volume dan kwantitas dan paling banyak menyimpang pengerasan hanya sebagai formalitas saja mengingat jasa alat mekanis untuk pengerasan hitungan per jam” ungkap Syamp. GM





Discussion about this post