IGNews | Toba – Sungguh sangat buruknya pemerintahan apabila terjadi saling tarik menarik dalam hal tujuan kepentingan politik tanpa memikirkan bagaimana baiknya birokrasi Pemerintahan agar tercapainya pemerintahan Kabupaten Toba yang baik dan bersinar, sehingga muncul secuil kelompok untuk menjegal seseorang calon Pimpinan tinggi pratama (Sekda) karena ikut seleksi administrasi terbuka mengisi jabatan tinggi pratama di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Toba.
Terkait hal tersebut, Direktur Eksekutif IP2 Baja Nusantara, Ir. I. Djonggi Napitupulu angkat bicara menerangkan bahwa telah mengantongi nama dibalik sekelompok yang berupaya menjegal AS menjabat Sekretaris Daerah Pemerintahan Kabupaten Toba defenitif, Selasa (31/5/2022) ketika dijumpai reporter Indigonews dibilangan Kota Balige.
“Kita telah mengantongi siapa dibalik sekelompok untuk menjegal AS salah satu dari empat orang yang mengikuti seleksi administrasi terbuka mengisi jabatan tinggi pratama. Bahkan sekelompok berupaya mendatangi sejumlah lembaga mempertanyakan proses hukum yang pernah dijalani oleh AS, namun kita menilai apa hubungannya masalah tersebut terkait jabatan yang akan direbut, bahkan pada masa jabatan AS sebagai eselon II disalah satu instansi lembaga kenapa tidak pernah diributi, kenapa pada saat seleksi administrasi calon pimpinan tinggi pratama ada upaya menjegal seseorang AS, siapa dibaliknya ini semua?” ucap Djonggi.
“Kita sudah mengetahui adanya dugaan penjegalan ini sebab ada keterlibatan pejabat yang berkepentingan untuk menjegal AS dengan tujuan untuk kepentingan politik berikutnya. Untuk itu kita berharap kepada Bupati Toba agar berjalan dengan koridor tanpa ada tekanan dari pihak lain maupun lembaga lainnya, dimana permasalahan yang pernah dialami dan jalani oleh AS tidak ada hubungannya dengan keuangan maupun kejahatan yang merugikan keuangan Negara” tegas Djonggi.
“Dan bahkan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) kita harap agar tidak usah menanggapi surat sekelompok atau lembaga tersebut, sebab ada dugaan kepentingan untuk oknum tertentu untuk menjegal AS agar tidak mulus lolos jadi pejabat tinggi pratama” harap Djonggi.
“Sebelumnya salah seorang oknum pejabat Eselon II yang tidak ingin namanya disebut mengakui bahwa salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dekat pada salah seorang petinggi di Pemerintahan Kabupaten Toba telah melaporkan AS kepada KASN melalui suratnya terkait pidana yang pernah di jalani AS.
“Sudah dilaporkan oleh LSM tersebut ke KASN terkait pidana yang sudah dijalaninya, namun hal tersebut tidak ada terkait atau menyalahi pada proses persyaratan untuk mengikuti seleksi, sebab beliau AS tidak menyangkut Korupsi maupun pidana Narkorba” ujarnya dengan tertawa terbahak bahak. Freddy Hutasoit





Discussion about this post