IGNews | Lingga – Sungguh aneh tapi nyata semunya bagaikan gayung yang tak bersambut seorang anak remaja sebut saja namanya Bunga (bukan nama asli) yang dihadapkan dengan cuaca musim hujan dan angin kencang menjadi kendala belum lagi kosongnya petugas Puskemas di Dusun Dua Tukul, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Bakung Serumpun, Kabupaten Lingga – Kepri yang menjadi kendala untuk mengurus rujukan semuanya menjadi serba salah.
Dengan sigap, Fauzan salah seorang aktivis Sosial Kemanusian dan juga seorang jurnalis yang berperan penting di salah satu wadah perkumpulan jurnalis yang berada di Kota Tanjungpinang, kelahiran Kabupaten Lingga telah berkordinasi dengan pihak Puskemas Rejai, namun sayang mereka tidak mau mengeluarkan surat rujukan katanya pasien harus datang ke Puskemas.
“Ya benar secara aturan, tapi pihak Puskemas Rejai harus paham zona daerah Kecamatan Bakung Serumpun yang cuaca bisa berubah rubah tak menentu, pada teragedi itu hujan lebat gelombang pun tinggi tak mungkin harus kita tempuh apa lagi membawa pasien yang jarak tempuh di perkirakan hampir dua jam ke Puskemas Rejai hanya sekedar membuat surat rujukan serumit itukah untuk mengambil rujukan harus bertaruh nyawa , melewati badai dan hujan seolah olah nyawa di buat mainan oleh oknum tersebut” kesal Fauzan.
“Maka saya hubungi pihak Dinkes Lingga dan mereka langsung menghubungi Puskemas Rejai, seketika itu Dinkes menawar solusi agar dicari petugas kesehatan terdekat, sudah di cek dan anak itu muntah muntah setiap malam hal itu di sampai kan petugas kesehatan ke Puskemas Rejai muntah muntah itu apa tidak emergency sifatnya,,,? tentu itu emergency,,,namun anehnya oknum tersebut enggan merujuk pasien, nyawa bukan taruhan kau anggap mainan, Allah itu maha tau ingat doa orang terzolimi tiada pintu penghalang, tunggulah wahai oknum yang mempersulit itu dapat balasan dari Allah SWT” ujar Fauzan dengan nada tinggi.
Akhiranya, Fauzan menyuruh Bunga bukan nama aslinya dan keluarganya datang ke Tanjungpinang untuk berobat dan mengatakan dengan tegas “Masalah rujukan saya urus di Tanjungpinang aja”.
Namun saat di wawancarai, Fauzan sangat berang mengatakan “Saya sudah bicara hal ini dengan DPRD dan Dinas terkait, akan saya kembangkan lagi masalah ini, masalah nyawa orang, jangan main main, baru kali ini saya melihat pelayanan Puskemas terburuk dengan jujur saya berkata, kalau seperti ini saya menjadi ragu dengan layanan puskemas tersebut yang acuh tak acuh”.
“Bukankah didalam undang undang Tahun 1945 Pasal 28 H yang berbunyi setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal dan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan, dan hal senada dalam Undang undang Nomor 36 Tahun 2009 pasal 20 ayat 1 juga menegaskan bahwa Pemerintah bertanggungjawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat dan saya mengatakan dengan oknum Puskemas Rejai, jika saya tak dapatkan surat rujukan itu di Tanjungpinang maka engkau datangi aku dan potong leherku, dan saya akan buktikan bahwa saya akan bisa dapatkan surat rujukan ke Tanjungpinang, pada hari ini surat rujukan telah saya dapati di Kota Tanjungpinang, sebelumnya pihak oknum Puskemas Rejai enggan mengeluarkan rujukan, wahai oknum Puskemas Rejai saya bicara sudah saya buktikan, dengan tindakan, oknum Puskemas Rejai enggan mengeluarkan rujukan tapi di Tanjungpinang kita dapati surat rujukan, siapa benar siapa salah, ,silahkan anda menilai” tegas Fauzan.
“Dan saya berterima kasih dengan Pihak BPJS yang telah berkerjasama dengan baik, seharusnya mereka oknum oknum itu harus malu tidak bisa bekerja dengan baik, jangan hanya pintar menghabiskan uang negara yang berbentuk gaji kau disetiap bulan, saya berbuat kerna Allah SWT bukan menunggu gajian setiap bulan, jadilah manusia beradap jangan sampai menjadi manusia biadap” tegasnya. Red





Discussion about this post