IGNews | Tasikmalaya – Seorang guru Sekolah SMP Negeri 1 Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya bernama Yudi meminta surat rekomendasi kepada wartawan saat hendak konfirmasi terkait penggunaan Dana BOS, Jumat (2/9/2022).
Bermula saat wartawan sampai di sekolah SMPN 1 Singaparna dan berniat wawancarai Kepala Sekolah, namun Yudi langsung menjelaskan bahwa sang Kepsek sedang mengikuti rapat diluar.
Seiring waktu, tim wartawan pun meminta buku tamu untuk di isi, namun lagi lagi guru bernama Yudi tersebut berdelik bahwa guru kesiswaan dan Humas sekolah sedang mengajar diruang kelas sehingga Yudi tidak bersedia memberikan buku tamu untuk di isi tim wartawan.
Sebelumnya, Yudi dengan sikap sombong dan angkuhnya memandang rendah insan pers, menanyakan kedatangan tim dari mana, setelah dijawab dari media sekaligus menunjukkan KTA dan menjelaskan kedatangan tim untuk konfirmasi penggunaan Dana BOS.
Namun dengan sikap nyeleneh, Yudi mengatakan “Kalau Dana BOS sudah online pak kata”.
Namun dengan nada sopan, tim kembali menjawab “Ohhh..begitu ya pak, kami juga sebanarnya tau, tetapi kami wartawan mau konfirmasi Dana BOSnya di peruntukan apa saja pak?”.
Anehnya, Yudi langsung mempertanyakan surat rekomendasi dari Dinas “Surat rekomendasi dari Dinas tersebut harus ada pada kami wartawan kalau mau konfirmasi terkait pengelolaan Dana BOS”
Yudi juga mengatakan setiap wartawan harus menunjukkan surat tugas dari lembaganya, kalau mau konfirmasi Dana BOS di SMPN 1 Singaparna.
Atas kejadian aneh tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya diharap memanggil Kepala Sekolah dan oknum guru SMPN 1 Singaparna yang sudah berusaha menghalang halangi tugas jurnalistik sebagaimana diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Lamhot’S




