IGNews | Siantar – Setelah dilantik menjabat Wakil Walikota sekaligus Pelaksana tugas Walikota Pematangsiantar, dr. Susanti Dewayani S.pA langsung meluncurkan program Lisa ( Lihat Sampah Ambil) dengan memajang spanduk du setiap sekolah baik swasta maupun negeri maupun diberbagai sudut Kota Pematangsaintar, apakah spanduk berbayar atau gratis sampai saat ini menjadi pertanyaan.
Namun program Lisa hanya bak pencitraan semata dan bahkan Walikota saat ini dinilai gagal pimpim para ASN untuk menjalankan program Lisa, sehingga masyarakat juga jadi apatis dan tidak peduli bahkan mencuat perbingan program hanya pemanis awal jabatan semata, dimana kalau Walikota memang berkenan menjadikan Kota Pematangsiantar bersih harusnya difokuskan dan lebih efektifkan Dinas Lingkugan Hidup dan Kebersihan dan sebaiknya ditambahi tim kebersihan diangkatnya sistem BHL atau honorer, bukan malah menyuruh masyarakat melaksanakan program padahal ribuan ASN juga tidak peduli.
Menyikapi hal tersebut, Syamp Siadari menyampaikan bahwa program Lisa hanya pencitraan semata dan 99% wilayah Kota Pematangsiantar masih berserakan sampah, bahkan Dinas Kebersihan gagal untuk mengakomidir tumpukan sampah, Selasa (11/10/2022).
Syamp menjabarkan, program Lisa diduga hanya dijadikan pemasukan beberapa oknum karena sesuai informasi spanduk Lisa yang bergambar Walikota dan Kepala Dinas Pendidikan Pematangsiantar dijual ke semua sekolah baik swasta maupun negeri.
“Bukan hanya itu, belakangan DPRD Kota Pematangsiantar melalui Komisi III juga pernah melakukan RDP terkait program Lisa tersebut, dimana dianggap program pencitraan semata” cetus Syamp.
“Miris melihat kepemimpinan Kota Pematangsiantar saat ini, tidak ada program yang mensejahterakan rakyat, minim program percepatan pembangunan malah merusak aset daerah seperti GOR” kesal Syamp.
“Bila memang benar benar Walikota bekerja untum rakyat, mari kita serukan membuat program yang mampu mengembalikan Kota Pematangsiantar menjadi Kota ADIPURA dan Kota Pendidikan, bukan Pemerintahan yang pimpinan OPDnya orang orang dekatnya” ucap Syamp.
“Bagaimana mau jalan program Lisa sedangkan kebanyakan ASN tidak mempunyai niat dari hati untuk memungut sampah yang dilihat dijalanan lalu diambil dan dibuang ke bak penampung sampah” urai Syamp.
“Apakah Walikota, para Kadis, ASN, dan keluarga mereka semua sudah mempunyai kesadaran dari hati untuk memungut sampah bila dilhat dan dibuang ke tong sampai atau ke bak penampungan sampah, kan merekalah yang menjadi panutan untuk warga tohh” tutup Syamp. Try





Discussion about this post