IGNews | Dairi – Pekerjaan proyek pelebaran jalan nasional Simpang Salak Sidikalang Kabupaten Dairi – Sumatera Utara sepanjang 450 meter dengan lebar 20 meter, yang di laksanakan oleh CV. Arba Radihka Tahun Anggaran 2022 dinilai asal jadi.
Proyek yang menelan Anggaran sebesar Rp. 7.5 Milyar tersebut, dikerjakan sejak bulan Februari dan sudah selesai pada bulan Juli lalu.
Pantauan reporter Indigonews, banyak kekurangan di temukan pada pelaksanaan. Salah satunya pada pengaspalan hot mix. Hot mix terlihat sangat tipis, dan tidak merata menutup badan jalan, Jumat (21/10/2022).
Meskipun baru di kerjakan, Hot mix nya terlihat sudah mulai terkelupas, dan sebahagian berlubang sehingga sangat mengganggu pengguna jalan saat berkendraan. Hal ini diungkapkan warga yang bertempat tinggal di sekitar lokasi.
Disamping itu, pemasangan tiang lampu penerangan jalan juga terkesan asal jadi, ada beberapa tiang terlihat miring, bahkan lampunya juga sudah mulai rusak dan tidak menyala.
Salah seorang warga mengaku bermarga Sihombing saat ditemui didepan Pengadilan Negeri Sidikalang mengatakan dari awal pelaksanaan pekerjaan pelebaran jalan Simpang Salak tersebut, ianya sudah menyaksikan bagai mana proses pelaksanaanya.
Menurutnya, banyak kejanggalan sejak dari awal pelaksanaan, pekerjaan penghaamparan Hotmix juga pernah dilakukan pada saat turun hujan.
“Kalau kami selaku warga disini, pasti menyaksikan langsung pak, Bapak lihat sendirilah hasil finising pekerjaanya ini. Aspal Hotmix nya saja sudah terkelupas dan banyak kita temukan lubang yang di genangi air saat hujan seperti ini” kata warga.
“Yang jelas dengan anggaran yang cukup besar itu, kurang pantaslah kalau hasil pekerjaannya seperti ini pak, ini namanya proyek asal jadi” tambahnya.
Informasi yang dihimpun, Pemerintah Pusat melalui Balai Wilayah Jalan Sumatera Utara mengucurkan anggaran pelebaran jalan masuk ke ibukota ini direncanakan lebar jalan sampai 20 meter termasuk di dalamnya parit dan median jalan.
Rencana awal sebenarnya sampai 7,2 Kilometer dari Simpang Salak – TWI Sidikalang. Namun pusat masih memberikan kurang lebih 1 Kilometer dan dilanjutkan secara bertahap hingga beberapa tahun ke depan. Tim





Discussion about this post