IGNews | Siantar – Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Dunia Pendidikan Kota Pematangsiantar kembali tercoreng atas kelakuan SMP Negeri 1 Pematangsiantar yang melakukan pungutan liar kepada seluruh siswa sebesar Rp. 20.000 dengan alasan untuk dana lomba masak memasak atau buat nasi goreng.
Salah seorang orangtua siswa kepada reporter Indigonews meyesalkan perbuatan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pematangsiantar, Edianto Saragih yang mengizinkan oknum guru berinisial EHN diketahui guru Bahasa Indonesia yang memaksakan pungli kepada siswa/i sebesar Rp. 20.000 untuk lomba masak nasi goreng 10 porsi perkelompok dimana satu kelompok berjumlah 7 – 10 orang siswa/i untuk diberikan dan dimakan para guru pada hari Sabtu lusa, Kamis (27/10/2022).
“Entah apa apa aja SMP Negeri 1 Pematangsiantar masa dengan alasan peringati Hari Sumpah Pemuda dengan dalih lomba masak memasak, atau lomba masak nasi goreng 10 porsi perkelas dilakukan pungli Rp. 20.000 per siswa/i, lah coba lah kita hitung sesuai data penerimaan siswa dan pengakuan semua siswa/i bahwa kelas VII untuk ruang belajar SMP Negeri 1 Pematangsiantar sejumlah 11 kelas dan per ruang belajar jumlah siswa 34 siswa jadi total siswa 374 orang dikalikan Rp. 20.000 total hasil pungli sebesar Rp. 7.480.000 itu hanya masih untuk kelas VII” kesal orangtua siswa.
“Masa semarakkan Hari Sumpah Pemuda juga kami orangtua siswa dibebankan dengan pungli Rp. 20.000 persiswa, kan itu hasil lomba nasi goreng untuk para guru, berarti nanti habis upacara para guru tertawa terbahak bahak makan nasi goreng diatas penderitaan para orangtua, itu masih kelas VII kalaulah semua kelas dilakukan hal yang sama berarti jumlah rumbel 33 per ruang belajar jumlah siswa sekitar 34 orang nahh kan total siswa 1122 orang dikalikan Rp. 20.000 lahh total hasil pungli mencapai Rp. 22.480.000 dong” jelasnya.
Beberapa orangtua siswa juga mengakui keberatan atas tindakan yang dilakukan oknum guru Bahasa Indonesia berinisial EHN yang melakukan pungli kepada siswa.
“Anehnya masa seorang guru mengatakan, nga usah banyak komentar udah kalian sekolah gratis itu aja ga bisa kalian lakukan” cetus mereka.
“Masa guru bidang studi Bahasa Indonesia melakukan praktek masak memasak, aneh kalilahh….” sahut 3 orangtua siswa yang dijumpai dipekarangan sekolah waktu mengantar anaknya masuk sekolah, Kamis pagi (27/10/2022) sekira pukul 6.45 Wib.
Kepala Dinas Pendidikan, Kusdianto SH tidak memberikan tanggapan ketika dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp.
Hal sama juga dilakukan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pematangsiantar, Edianto Saragih juga tidak berhasil dimintai komentar. Red





Discussion about this post