IGNews | Agara – Perhelatan Akbar Pekan Olahraga Aceh (PORA) ke- XIV Tahun 2022 akan digelar pada awal Desember Tahun 2022. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Kabupaten Pidie dengan memperlombakan berbagai Cabang Olahraga dari seluruh Kabupaten/ Kota se- Provinsi Aceh. Event ini merupakan ajang unjuk kemampuan dan prestasi olahraga masing masing Kabupaten/ Kota.
PORA XIV merupakan moment yang sangat penting bagi setiap atlit dari Kabupaten/ Kota se- Aceh, karena event ini juga akan menjadi ajang pencarian bakat dan seleksi atlit yang akan mewakili Provinsi Aceh pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumut Tahun 2024.
Apalagi Kabupaten Aceh Tenggara menjadi salah satu Tuan Rumah Cabang Olahraga Arung Jeram pada PON XXI Aceh – Sumut 2024, tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi atlit Arung Jeram Kabupaten Aceh Tenggata untuk bisa menjadi juara pada PORA XIV, agar nantinya atlit atlit Aceh Tenggara bisa menjadi wakil Aceh untuk PON XXI 2024 mendatang yang akan dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tenggara.
Namun, perhelatan akbar PORA XIV ini terancam tidak bisa diikuti oleh para atlit dari Kabupaten Aceh Tenggara. Karena sampai sejauh ini, atlit atlit Kabupaten Aceh Tenggara (Agara.red) belum ada persiapan apapun dari pihak KONI Kabupaten Aceh Tenggara, baik itu latihan, ketersediaan peralatan/ perlengkapan, dan juga terkait mekanisme keberangkatan ke Kabupaten Pidie untuk mengikuti PORA XIV. Hal ini disampaikan salah seorang ketua Cabang Olahraga di Kabupaten Aceh Tenggara, yang enggan disebutkan namannya, Rabu (16/11/2022).
Melihat kondisi ini, dr. Pandi Sikel, selaku ketua IPK Kabupaten Aceh Tenggara dan juga pemerhati kepemudaan dan olahraga kepada reporter Indigonews menyampaikan keperihatinannya terhadap kondisi keolahragaan Aceh Tenggara yang terjadi saat ini.
Tidak sampai 20 hari lagi menjelang PORA XIV, para atlit Aceh Tenggara belum mendapatkan pelatihan dan dukungan peralatan serta tidak adanya kepastian keberangkatan untuk mengikuti event olahraga terbesar Provinsi Aceh tersebut.
“Sangat disayangkan tidak adanya pembinaan terhadap atlit atlit kita yang akan bertanding di PORA XIV, kita selalu menuntut adanya prestasi olahraga kepada para atlit kita, namun disisi lain kita tidak memperhatikan, melatih, membina, dan menghargai meraka yang berjuang mengharumkan nama Kabupaten Aceh Tenggara, ini tidak fair, jika kita ingin mereka berprestasi, maka kita harus melakukan pelatihan, pembinaan, dan memenuhi semua kebutuhan alat dan perlengkapan mereka” ucap Pandi.
Pandi berharap agar ada tanggapan dari Pihak KONI Aceh Tenggara, Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Parpora dan tanggapan salah seorang Ketua Cabang Olahraga. AH_Mimi Petir Selian





Discussion about this post