IGNews | Siantar – Kurangnya komitmen untuk menangkap para bandar sabu yang masih bebas beroperasi jualan barang haram menjadi citra buruk kinerja Kapolres Pematangsiantar bersama jajaranya, bahkan kerap terdengar ciuman maupun sentilan warga adanya dugaan pembiaran para bandar beroperasi dan hanya menangkap para penikmat dan kurir serta perantara.
Bukan tak beralasan, geramnya warga Kota Pematangsiantar dan kurang percaya bahwa Polres Pematangsiantar mampu atau tidak akan berani mehabisi bandar besar sabu, karena sebelumnya bandar sabu ini berpindah pindah seakan akan setiap kali pengerebekan lokasi praktek jual beli sabu selalu kosong atau hasilnya tidak ada seperti di Pulau Kumba, di Tanjung Tongah dan ditempat lainya.
Kali ini, setelah santernya pemberitaan peredaran sabu dilokasi samping Rumah Sakit Horas Insani dan Ringroad, bandar sabu UH kembali melancarkan peredaran sabu di wilayah Kota Pematangsiantar sekitarnya dari salah satu kandang ayam di daerah Sijambe, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematangsiantar – Sumatera Utara.
Pindahnya titik pengaturan peredaran sabu yang dilakoni UH terkesan adanya Kong kali Kong dengan para APH, atau terkesan bahwa UH sengaja dipelihara untuk uang masuk yang akrab disebut stabil.
Warga Sijambe kepada reporter Indigonew mengatakan bahwa sudah beberapa bulan terakhir ini, aktifitas peredaran sabu diatur dari salah satu kandang ayam dikelurahan mereka, bahkan bandar UH kerap terlihat dilokasi dan kerap keluar masuk para pengedar, Kamis (12/1/2023).
“Sebelumnya kami kirain mereka adalah tokeh ayam tetapi makin hari kami baru selidiki ternyata mereka maupun bandarnya setiap hari di kandang ayam itu, dia dari sana mengatur peredaran sabu di Ringroad dan tempat lainya” ujar warga bermarga Saragih.
“Ada sih mata matanya atau bahasa kerenya kenjironya dan lokasi kandangan ayam itu pun senyap sejak mereka berkantor disana, kami sangat takut dan khawatir daerah kami ini dijadikan pusat pengaturan jaringan sabu, tolonglah Kapolres Pematangsiantar tegas dan tak mungkin sekelas Kapolres tidak kenal bandarnya dan tentang masih eksisnya UH mengedarkan sabu” tutupnya. Red





Discussion about this post