IGNews | Toba – Kediaman Ivan Djonggi Napitupulu dijalan Mulia Raja Balige, Kabupaten Toba – Sumatera Utara, bahwa IPDA. Jefriady Silaban SH, MH datang bertamu, Kamis (9/3/2023) pukul 08.00 Wib.
Djonggi menjelaskan, IPDA Jefriady mengatakan bahwa tujuannya datang untuk rencana perdamaian dan mengatakan janganlah sampai sebesar Rp.100.000.000, itu kan bukan perdamaian itu namanya. Seraya mengatakan agar hal ini nanti akan dibuat tanpa ada keributan, Sabtu (18/3/2023).
Lanjut Djonggi, menjelaskan “Kemudian IPDA Jefriady Silaban SH, MH mengatakan jangan kalian tensian, saya datang kesini hanya untuk membuat perdamaian namun saya mengerti kok, bagaimana perasaan kalian dan keluarga yang sudah dimaki maki, besok pun si Santo Marpaung dapat jadi tersangka”.
Mendengarkan hal tersebut Djonggi Napitupulu sangat setuju atas rencana perdamaian tersebut agar adanya realisasi sebesar 50 persen pun tidak apa apa, pokoknya asal ada ajalah berapapun itu yang penting damai, kemudian IPDA Jefriady Silaban setuju hal permintaan tersebut dan salaman dengan rencana perdamaian itu agar lancar dan baik.
Namun kemudian pada hari Jumat (10/3) adanya mediasi diruang Restorative Justice Polres Toba, Santo Marpaung sebagai terlapor dan JFS sebagai pelapor serta IPDA Jefriady Silaban SH, MH sebagai saksi tanpa dihadiri keluarga dan Alhasi perdamaian yang direncanakan gagal total dengan ucapan bahwa Santo Marpaung tidak akan membayar sepeserpun.
Tentu sontak saja alias kaget keluarga besar Simanjuntak atas rencana perdamaian itu tidak berjalan baik karena tidak sesuai dengan kesepakatan rencana perdamaian yang dibangun dan disepakati oleh Ivan Djonggi Napitupulu sebagai ipar dari JFS dan IPDA. Jefriady Silaban SH, MH.
“Tentu kami mencurigai ada apa sebenarnya sehingga menggagalkan itu semuanya dan izin serta mengatakan batalkan saja” papar Djonggi.
IPDA Jufriadi Silaban SH, MH saat dikonfirmasi belum memberikan jawaban terkait pada hari Kamis (9/3) sekitar jam 08:00 Wib, apa benar mendatangi kediaman Ivan Djonggi Napitupulu dan apakah ada pernyataan mengatakan “Jangan kalian tensian, saya datang kesini hanya untuk membuat perdamaian’ namun saya mengerti kok, bagaimana perasaan kalian dan keluarga yang sudah di maki maki, besok pun si Santo Marpaung dapat jadi tersangka”.
Kapolres Toba, AKBP. Taufiq Hidayat SIK saat dikonfirmasi melalui WhatsAppnya belum memberikan jawaban terkait tanggapan Kapolres atas kehadiran IPDA. Jufriadi Silaban kerumah Djonggi Napitupulu, dimana sesuai pernyataan Kapolres disalah satu Media mengatakan “Ada perdamaian, kan kedua belah yang meminta bukan dari kita. Kita hanya memberikan solusi, kalau mereka mau berdamai ya berdamai saja. Intinya apapun juga, berdamai itu indah tanpa ada permintaan apapun. Kalau dari polisi saya nyatakan tidak ada, demikian juga tuduhan adanya rekayasa jahat dan dugaan sogok dalam penanganan kasus ini, saya pastikan itu juga tidak ada”.
“Sementara IPDA. Jufriadi Silaban menghampiri Ipar JFS yakni DN dikediamannya dan bahkan IPDA Jufriadi Silaban akan menyampaikan pembayaran 50% kepada SM sebagai upah JFS” ungkap Djonggi Napitupulu kepada reporter Indigonew. Bagaimana pendapat Kapolres atas kedatangan IPDA Jufriadi Silaban SH, MH ke kediaman Djonggi Napitupulu?, Namun Kapolres Toba tidak juga memberikan jawaban konfirmasi. Freddy Hutasoit
Discussion about this post