IGNews | Simalungun – Proyek saluran irigasi yang dikelola Dinas PSDA Provinsi Sumit di Pamatang Panombean, Kabupaten Simalungun terkesan asal dibangun, mala materail batu padas yang digunakan sangat muda dan bisa rapuh digenggam tangan tanpa alat bantu. Bukan hanya itu saja pelaksanaan pembangunan ini terkesan akan terjadi pencurian volume ketebelan dinding, pondasi dan laintai, Rabu (13/9/2023).
Bukan hanya kejanggalan batu padas yang sangat rapuh dan gampang dipecah karena sangat muda, malah selama kegiatan yang sudah berjalan bebera minggu ini malah tidak ada plank proyek, sehingga masyarakat tidak mengetahui volume kegiatan maupun pagu anggaran proyek.
Sebelumnya, beberapa pekerja saat dimintai keterangan dimana letak plank proyek, pekerja menjelaskan ada plank proyek dibuat didalam warung.
“Plank proyek ada di warung sana bang, nanti abang liatnya nanti warung itu banyak parkir kreta kami disitu, kalau yang bersedia di konfirmasi kegiatan ini langsung aja nanti dijalan itu bapak lihatnya itu Bapak Nasution, nanti abang liatnya nanti bapak itu, suka main game di HP. Kalau tidak main game ya kerjanya hanya bertelepon” sebut beberapa orang tukang bangunan.
Mengaku sebagai pengawas dari Medan, Nasution ketika dijumpai dilokasi kegiatan terlihat angkuh dan sok preman sehingga tidak peduli akan konfirmasi reporter Indigonews tetapi sibuk main judi slot dan hihg domino di Hpnya, Selasa (12/9/2023).
“Saya hanya pengawas pak dari Medan, kalau pelaksananya si Pardede, bapak hubungi aja lah ini nomornya” ucap Nasution sambil memperlihat nomor HP marga Pardede sebagai pemborong proyek sejuta kejanggalan tersebut.
Pemborong, Pardede ketika dikonfirmasi langsung dihadapan Nasution terkait kegiatan yang di Kecamatan Panombean Pane yang tidak ada plank proyek, malah terlihat ketus dan arogan bak preman antar Benua.
“Kenapa rupanya, itu kegiat Edy Rahmayadi tanya aja kesaja” ucap Pardede yang seolah olah menganggap Gubernur Sumut adalah adekanya ataupun bawahanya.
Ketika dikonfirmasi lagi terkait batu padas yang masih sangat muda dan tidak layak pakai, Pardede dengan nada keras bak petir geluduk mengatakan “Kenapa rupanya, kenapa rupanya…???”. IGN_ET




