IGNews | Toba – Dua bulan lamanya surat yang sudah dikirimkan NGO IP2 Baja Nusantara kepada Bupati dan Sekda Pemerintahan Kabupaten Toba terkait perbincangan dalam rekaman yang beredar bahwa diduga dan patut diduga adanya pemungutan sejumlah uang nominal dengan berpariasi dari masing masing Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) Kabupaten Toba, belum mendapatkan jawaban. Demikian disampaikan Djonggi Napitupulu, Direktur Eksekutif IP2 Baja Nusantara atas belum diperoleh jawaban tertulis dari Sekda Pemkab Toba, namun jawaban secara langsung sudah didapat dari, Poltak Sitorus Bupati Toba, Selasa (10/10/2023).
Informasi yang beredar seperti dalam rekaman yang didengar bahwa atas dugaan sejumlah uang dengan bervariasi yang tidak ada dasar hukumnya jika ditotal ada sebesar Rp. 490.000.000, Djonggi belum mendapatkan jawaban surat dari Sekda Toba.
Sedangkan Ir. Poltak Sitorus, Bupati Toba beberapa hari silam memberikan jawaban secara lisan kepada Djonggi Napitupulu bersama Freddy Hutasoit reporter Indigonews diruangannya mengatakan “Itu atas perintah siapa dan kemudian tujuan pemungutan uang tersebut untuk apa…? biarkan saja itu semua orang orangnya ditangkapi dan hal dugaan pemungutan yang dimaksud itupun saya tidak mengetahuinya”.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Toba, Richardo Hutajulu saat dikonfirmasi terkait setoran uang ketok Rp. 100.000.000 mengatakan “Selamat sore. Terima kasih atas infonya perihal penggelumbungan siswa. Kami akan telusuri. Sedangkan aliran dana sebagaimana Bapak maksud tidak ada. Terima kasih”.
Saat ditanya, alasan Richardo ingin mensondingkan reporter Indigonews dengan Frans Simarmata diketahui menjabat Kepsek SMP 2 Porsea agar masalah setoran Rp. 100.000.000, menjawab “Sebagai pimpinan, saya hanya bisa menjembatani jika ada miskomunikasi dengan kepala sekolah saya”. IGN_Freddy Hutasoit




