iGNews | Internasional – Donald Trump dihadapkan ke pengadilan sebagai mantan Presiden AS pertama yang dituntut secara kriminal, sebuah momen penting bagi Amerika Serikat saat calon Presiden dari Partai Republik ini berkampanye untuk merebut kembali Gedung Putih, Senin (15/4/2024).
Pria berusia 77 tahun yang sedang dilanda skandal ini dituduh memalsukan catatan bisnis dalam sebuah skema untuk menutupi dugaan hubungan asmara dengan aktris film dewasa Stormy Daniels untuk melindungi kampanye pemilihannya di tahun 2016 dari publisitas yang merugikan.
Perselingkuhan yang disebut ‘uang tutup mulut’ ini adalah salah satu dari empat kasus kriminal yang membayangi Trump dan beberapa pengamat hukum berpendapat bahwa kasus ini adalah kasus yang dianggap paling tidak serius.
Namun, prospek nyata dari Trump yang menjadi terpidana dan berpotensi menghadapi hukuman penjara menimbulkan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pemilu yang memang tidak dapat diprediksi.
Tokoh populis sayap kanan ini mencalonkan diri dengan tekad “balas dendam” terhadap Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat, yang mengalahkannya pada tahun 2020.
Trump telah mengatakan bahwa ia akan mengambil pembelaan dalam kasus ini, yang akan dimulai pada pukul 13.30 GMT, sebuah langkah yang tidak konvensional dan sering kali berisiko bagi para tertuduh.
“Saya telah didakwa lebih dari Al Capone, mafia besar” kata Trump kepada para pendukungnya yang bersorak sorai dalam sebuah rapat umum pada hari Sabtu di Negara bagian Pennsylvania.
“Sama sekali tidak ada apa apa di sini” tegasnya.
“Tidak ada pelanggaran, tidak ada kejahatan, tidak ada kejahatan federal” ucapnya.
Namun menjelang kesaksian dari Trump, persidangan akan dimulai pada hari Senin (15/4) dengan proses yang mungkin akan berlangsung lama dan penuh perdebatan untuk memilih 12 juri dan penggantinya.
Sekelompok orang yang terdiri dari warga biasa yang dikumpulkan oleh Hakim Juan Merchan harus menjawab kuesioner, termasuk pemeriksaan apakah mereka pernah menjadi anggota kelompok sayap kanan.
Tuduhan yang sebenarnya adalah seputar hukum keuangan yang sangat teknis.
Trump dituduh secara ilegal menutupi pengiriman uang kepada pengacara langganannya, Michael Cohen yang menggunakan dana tersebut untuk membayar Stormy Daniels agar tetap diam tentang dugaan hubungan intim pada minggu minggu terakhir kampanye pemilu 2016.
Dewan juri di New York mendakwa Trump pada bulan Maret 2023 atas sejumlah pembayaran yang dilakukan kepada Daniels, yang bernama asli Stephanie Clifford, dan mantan presiden tersebut didakwa dengan 34 tuduhan atas pemalsuan catatan bisnis.
Trump menyangkal tuduhan tersebut dan dapat menggunakan persidangan, yang dijadwalkan hingga dua bulan, sebagai platform penting untuk mengecam apa yang dia tuduhkan sebagai “pelanggaran hukum” dan campur tangan dalam pemilihan umum oleh lawan lawan politiknya.
Trump juga mengklaim bahwa ia tidak akan mendapatkan pengadilan yang adil di New York yang sangat demokratis.
Namun, raja real estate dan bintang acara reality show yang sudah lama menjadi sorotan ini menggunakan pusat perhatian sebagai pendorong kampanye yang tidak biasa, menggembar gemborkan dirinya sebagai korban dan menggunakan kemarahan para pendukungnya untuk menggalang dana.
Bahkan jika terbukti bersalah, ia dapat mengajukan banding dan tidak akan dilarang untuk terus mencalonkan diri, atau bahkan terpilih sebagai presiden pada tanggal 5 November yang akan datang. IGN_Why
Berita ini juga sudah terbit dalam bahasa Inggris di Media france24.com dengan judul “Donald Trump to Face Historic Hush Money Criminal Trial in New York”




