iGNews | Dairi – Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui Cabang Dinas Wilayah IV, Dairi, Karo dan Pakpak Bharat, sedang melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap 2 oknum kepala sekolah SMA di Kabupaten Dairi. Pemantauan dan pembinaan dilaksanakan sehubungan dengan adanya kelalaian dalam melaksanakan tugas. Hal ini disampaikan Kacbdis Wil IV, Salman didampingi Kabid SMA, Zulkarnaen Barus M.Pd dan Ketua MKKS SMA Kabupaten Dairi, Drs. Silas Sahat Sihombing di aula On’s Hotel, Jl Sisingamangaraja Sidikalang, Kamis (27/6/2024).
Disampaikan Salman, oknum Kepsek yang dianggap bermasalah itu tetap dimonitoring Cabdis. Disebutnya, saat ini dalam proses pembinaan oknum Kepsek SMA Lae Parira dan oknum Kepsek SMA Siempat Nempu Hilir. Mereka melakukan pemantauan dengan menotoring kinerja, serta pembinaan bisa dipanggil ke kantor cabang dan bisa di sidak ke sekolahnya langsung.
“Kami tidak main main. Saat ini perlu evaluasi kepsek sehingga tidak menular ke sekolah lain. Jelasnya, tidak bekerja dengan baik. Nantinya akan dilakukan pembinaan oleh Dinas Pendidikan. Soal penggantian merupakan konklusi dari proses, hal itu merupakan ranah pimpinan Dinas Pendidikan sebagai pembina kepegawaian” tegasnya dan mengakui, pihaknya tidak menginginkan ada kepsek di jajarannya yang lupa dan lalai akan tanggung jawabnya
Ditambahkan Salman, hingga saat ini SMA se- Kabupaten Dairi merupakan penyumbang terbanyak masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Disebutnya, kondisi pendidikan di Dairi masih dalam kondisi yang baik, dengan jumlah persentase masuk PTN
“Salah satu penyumbang masuk PTN dan PTS di Sumut, termasuk masuk universitas favorit. Tahun ini meningkat dengan jumlah 196 melalui jalur undangan dan jalur tes. Dairi salah satu terbaik SMA di Sumut, terlihat kurikulum merdeka berkembang aktif dengan munculnya komunitas belajar (kombel) terbanyak di Dairi” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Silas Sahat Sihombing salah satu kepala sekolah yang juga menjabat sebagai ketua MKKS SMA kebupaten Dairi yang ikut dalam rapat menegaskan, bahwa tidak ada pemaksaan dan penunjukkan terhadap para kepsek untuk membeli buku. Seluruh Kepsek mendapat peringatan supaya berhati hati belanja.
“Masalah perbukuan, sama sekali tidak ada arahan yang menyatakan membeli buku dari tempat tertentu. Akan tetapi, kami diingatkan supaya berhati-hati saat membeli buku sekaligus supaya memperhatikan sesuai penilaian kementerian, termasuk harga” ujar Silas. IGN_Bambang
