iGNews | Simalungun – Proyek Kementerian PUPR bawah kendali BP2W Sumut dengan pagu anggaran Rp. 350.00.000 dalam pelaksanaan Sanimas pembangunan kamar mandi sebanyak 23 unit di Nagori Tiga Bolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun – Sumut terkesan adanya manipulasi anggaran atau ketidak wajaran besar anggaran yang langsung digucurkan ke rekening KMP Tiga Bolon, Senin (1/7/2024).
Sesuai informasi yang dihimpun anggaran sebssar Rp. 50.000.000 untuk pelaksanaan pelatihan, pelengkapan adminkstrasi serta jasa untuk KMP dan anggaran sebesar Rp. 300.000.000 digunakan untuk pemnangunan fisik kamar mandi, sehingga total anggaran pengadaan kanar mandi 1 unit sebesar Rp. 13.043.500.
Namun, hasil peelusuran LSM Forum13 Indonesia bersama Indigonews bahwa untuk pengerjaan 1 unit kamar mandi dengan spesifikasi bahan material serta fisik yang dilaksanakan ditambah dengan upah kerja, sesuai pengakuan seorang warga Tiga Bolon yang juga seriap harinya berprofesi sebagai tukang bangunan hanya berkisar Rp. 8.000.000 sehingga kuat dugaan mark up anggaran sebesar Rp. 5.043.500 pe0r unit kamar mandi sehingga total dugaan mark up anggaran dari kegiatan 23 unit pembangunan fisik bangunan kamar mandi sebesar Rp. 115.793.500.
“Saya setiap hari mengais rejeki untuk memenuhi perekenomian keluarga kami sebagai tukang bangunan, saya juga sebelumnya telah didaftarkan Pangulu Nagori Tiga Bolon untuk menjadi salah satu tukang pembangunan kamar mandi Sanimas ini, tetapi nga tau apa alasan mereka untuk mengganti kami ada 3 orang warga sini yang memang benar benar tukang” jelasnya.
“Kami sudah sering membangun rumah, membangun parit dan bangunan lainya, dan saya juga sering menghitung satu bangunan fisik bangunan mulai dari batu padas untuk pondasi, batu bata untuk bangunan, seng, pasir balok kayu, semen, batu kerikil pecah untuk coran, besi tulang, keramik, upah bangunan, upah menggali tanah untuk speti tank, dll. Dari hitungan saya paling dan paling tinggi untuk kamar mandi dengan volume seperti ini paling tinggi anggaranya sebesar Rp. 8.000.000 itupun sudah sangat mewah anggaranya” jelasnya.
Ketua, Srekretaris dan Bendahara KMP Tiga Bolon acap kali dijumpai dan dimintai keteranganya, namun tidak pernah terbuka akan anggaran yang dicairkan dari BP2W Sumut dan mereka mengarakan bahwa proyek tersebut merupakan aspirasi salah seorang anggota DPRD Sumut bermarga Situmorang.
Begitu juga Pangulu Nagori Tiga Bolon, Sitio acap kali dimintai keterangan terkait pelaksanaan proyek Sanimas, namun selalu tidak bersedia memberilan informasi.
Kepala BP2W Sumut, sampai berita ini terbit belum berhasil diminta keterangan. IGN_Red




