iGNews | Taput – Pj. Bupati Tapanuli Utara Dr. Dimposma Sihombing melalui perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja Tapanuli Utara, Ronny Hutasoit secara resmi menggunting pita peresmian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Mori Centre di Silangit, Desa Pariksabungan, Kecamatan Siborongborong, Kaupaten Tapanuli Utara – Sumut, Kamis (25/7/2024).
Dimposma dalam sambutanya mengarakan “Kita mendukung atas kehadiran LPK Mori Centre di Kabupaten Tapanuli Utara ini, dimana bertujuan menambah pengalaman, peningkatan SDM serta menambah pendapatan yang akan dituangkan kembali ke daerah asal yakni Kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Utara setelah kembali dari Negara Jepang”.
“Kita telah mengetahui berapa pendapatan/ gaji seseorang tenaga kerja yang diberangkatkan ke Negara Matahari Terbit (Jepang), yakni Rp. 15.000.000 sampai Rp. 25.000.000 perbulannya. Tentu sudah dapat disisihkan sekita Rp. 10.000.000 untuk disetorkan kepada keluarga untuk sebagai modal atau membantu saudaranya dikampung halaman. saya sendiri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) hanya mendapat gaji perbulannya Rp. 6.100.000 apabila dibanding gaji tenaga kerja di Jepang sudah sangat jauh berbeda” ujar Ronny Hutasoit.
Untuk itu lanjut Ronny Hutasoit “Bagi siapa anak anak kita ingin mencari kerja diluar Negeri seperti Jepang agar dapat kordinasi dengan pihak LPK yang ada di Tapanuli Utara ini, khususnya LPK Mori Centre ini”.
Dalam kesempatan itu Direktur LPK Mori Centre, Rijen Alam Sinurat AMK dalam sambutannya mengatakan ”Kita membuka LPK Mori Centre ini bertujuan untuk membantu para generasi muda agar dapat mengasah kamampuan bertarung miningkatkan SDM, dapat menambah pengetahuan tehnologi, baik bidang perrtanian, perindustrian serta restauran dan yang lainnya yang akan nantinya dibawa kedaerah masing masing setelah pulang dari Jepang”.
Disamping pengalaman dari Jepang, tentu juga gaji yang didapat dari Jepang bisa menjadi modal buka usaha melalui pengetahuan yang dibawa dari Negeri Matahari Terbit itu.
Rijen Alam Sinurat menambahkan, untuk biaya pelatihan selama 4 – 5 bulan hanya Rp. 9.600.000 dan itupun dapat dicicil, dan sudah termasuk biaya buku buku yang dipelajari. Dan setelah itu biaya tiket pemberangkatan serta untuk kepentingan perlengkapan di Jepang sebesar Rp. 25.000.000 – 30.000.000 dan itupun bagi yang tidak mampu dapat dibantu melalui pemotongan gaji setelah bekerja.
Sama halnya disampaikan oleh Direktur Mentari asal Bali, I Nyoman Artawa Putra SIP dalam acara mengatakan ”Kita punya LPK di Bali dan apa yang disampaikan Pak Rijen, demikian juga di Bali. Kita tetap menjalin kerja sama dengan LPK Mori Centre”.
“Sebanyak 370 orang pekerja sudah kita kirimkan ke Jepang, yakni dari Sumatera Utara, Bali dan Kupang. Dalam waktu dekat kita akan mengirimkan tenaga kerja lagi ke Jepang asal dari Sumatera Utara, lantaran itu atas permintaan dari perusahaan dari Jepang” jelas I Nyoman Artawa Putra.
Hadir dalam acara peresmian LPK Mori Centre yakni Forkopimda, Pj Bupati diwakili Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Taput Ronny Hutasoit, Kapolres Taput di wakili Kabag Ops Kompol K Simanjuntak, Dandim 0210/ TU di wakili Danramil Siborongborong Mayor A Silalahi, Kejari Taput di wakili Kasi Intel Kejari Taput Mangasi Simanjuntak, Kadis Pertanian Taput Ir. SEY Pasaribu dan para undangan lainnya. IGN_Freddy Hutasoit




