iGNews | Siantar – Ketum LSM Forum13 Indonesia, Syamp Siadari yang juga tokoh muda Pematangsiantar mengatakan bahwa perpolitikan Kota Pematangsiantar merupakan termasuk cerminan atau miniautur politik Indonesia, sehingga setiap perhelatan Pilkada per 5 tahun menjadi pembahasan sampai ketingkat Pusat, Kamis (19/9/2024).
Syamp menerangkan bahwa pada Pilkada 2024 untuk menentukan Walikota – Wakil Walikota Pematangsiantar periode 2024 – 2029 ada 4 calon diantaranya pasangan Susanti – Ronald, pasangan Yan Santoso Purba – Irwan, pasangan Mangatas – Ade dan pasangan Wesly – Herlina. Namun sesuai isue dan pergerakan politik yang dibangun tim dari ke- 4 pasangan dikalangan masyarakat hanya 2 pasangan yang di idolakan warga Pematangsiantar.
Tambah Syamp, sedangkan calon petahana, Susanti Dewayani – Ronald Tampubolon adanya sikap apatis dari warga, sekalipun saat ini warga suka dan ingin memilih Ronald tetapi warga menyadari bahwa yang menjadi Walikota tetap Susanti dan dimana Ronald hanyalah sebatas Wakil Walikota yang tidak akan mampu membuat kebijakan sebagaimana mana hak preogratif Walikota. Anehnya masyarakat ketika disebut calo petahana ini yang warga malah nyeleneh kalaupun menang yang akan menjadi Walikota adalah Susanto (ahahhaha……ternyata julukan yang diberikan warga Siantar kepada suami Susanti yang bukan lain adalah Rizal Ginting).
“Warga juga menyampaikan selain gelar nyeleneh sebutan nama Susanto bahwa saat periode pertama juga, Walikota Susanti tidak mengingat jasa keluarga Almarhum Asner untuk menjadikan anak Almarhum Asner menjadi Wakil Walikota, bagaimana juga nanti nasib Ronald kan kasihan kata warga” jelas Syamp.
“Sisi lain, bahwa calon petahana Susanti juga diduga ingin selalu menjadi penguasa tunggal, dan saat periode pertama juga mampu menundukkan 30 anggota DPRD Pematangsiantar sehingga hak angket tidak berproses malah ditolak di Mahkamah” tukas Syamp.
Terkait pasangan Yan Santoso Purba – Irwan dilihat dari kanca politik menurut Syamp Siadari hanya bak diduga calon pelengkap dan tidak ada gerakan yang sistematis dan elektabilitas semakin menurun disamping Yan santoso tidak terlalu dikenal warga dan Irwan yang merupakan kader Partai Gerindra pada Pilev 2024 kemarin tidak bisa mempertahankan suaranya untuk kembali duduk memjadi Anggota DPRD Kota Pematangsiantar.
“Sisi lain dijadikanya Calon Wakil Walikota Irwan manjadi kelemahan di internal Partai Gerindra yang juga mencalonkan Wakil Walikota lainya, sehingga suara Partai Gerindra Kota Pematangsiantar pasti akan pecah. Bahkan ditengah tengah masyarakat beredar perbincangan kasihan akan melihat sosok Yan Santoso yang sudah mulai usia tua dan kurang sehat, lebih bagus fokus dengan kesehatanya” ujar Syamp.
Pasangan Wesly Silalahi – Herlina, menurut Syamp Siadari salah satu calon yang pergerakanya terstruktur dan sistematis disamping info yang beredar bahwa kondisi keuangan Wesly yang begitu bagus sehingga paslon ini salah satu yang di idolakan warga Pematangsiantar.
Namun, menurut hemat Syamp bahwa pasangan calon ini, baik Wesly yang hanya lahir dan mengembang pendidikan sampai SMA disintar namun selama ini berkarier dan berusaha diluar Kota kelahiranya dan masa kelam lalu bersama pasangannya Sailanto pada Pilkada silam yang sampai kejalur hukum sehingga ada beberapa poin yang selalu di ingat masyarakat apakah akan terjadi peristiwa lampau akan ada sampai adu mengadukan antara dua orang.
“Bila Wesly mengharapkan suara calon Wakilnya, Herlina yang merupakan Caleg DPRD Pematangsiantar kemarin yang tidak bisa mendapat suara mendudukanya sebagai anggota DPRD sangat disayangkanlah, padahal Herlina yang merupakan kakak kandung dari Ketua DPC Gerindra Pematangsiantar, Gusmiyadi dan diketahui bahkan sangat aktif dan dimotori partai untuk mendulang suara, namun hasilnya tidak memuaskan karena sosok Herlina tidak dikenal warga bahkan masih dibawah rata rata elektabilitasnya sekalipun menompang nama adiknya Gusmiyadi selaku anggota DPRD Provinsi Sumut” pungkas Syamp.
Syamp Siadari menerangkan, pasangan Mangatas Silalahi – Ade Purba merupakan pasangan yang elektabilitasnya semakin meroket bahkan dibeberapa titik dari 8 Kecamatan tim atau simpatisan bahkan relawan pendukung paslon ini semakin terstruktur dan sistematis bahkan grafik elektabiltas di media sosial pasangan ini sangat unggul dibayangi dengan pasangan Wesly – Herlina.
“Dengan modal dua periode unsur pimpinan DPRD Pematangsiantar, Mangatas Silalahi tidak asing lagi di masyarakat, dan elektabilitas Mangatas semakin melonjak saat dirinya selaku Ketua DPC Partai Golkar yang mendapat suara bisa mengantarkanya kembali duduk menjadi anggota DPRD periode 2024 – 2029 namun dengan tekad dan keinginan membangun dan memberikan perubahan untuk Kota Pematangsiantar mengundurkan diri dari Caleg pemenenag Pileg 2024 silam” ucap Syamp.
“Bahkan riak riak dari mana uang Mangatas untuk mencalon Walikota kini konon terbantahkan dengan adanya argumen ditengah tengah warga bahwa dari 4 paslon hanya Mangatas lah yang lebih dan paling layak menjadi Walikota Pematangsiantar, dan bahwa Mangatas belakangan berani fulgar hadir ditengah tengah masyarakat dengan blusukanya. Sehingga saya yakin uang atau modal mangatas pasti sudah ready bahkan telah siap untuk mendulang suara karena dengan semakian siknifikanya Mangatas melakukan blusukan berarti menunjukkan dirinya telah siap materil” pertegas Syamp.
“Dilihat dari latar belakang, Mangatas Silalahi sukses menjadi Ketua DPC Partai Golkar karena semenjak dirinya memimpin Partai Golkar, Partai Golkar Siantar selalu menjadi pemenang di Pileg dan Pilkada di Pematangsiantar bahkan selalu menjadi unsur pimpinan di DPRD Pematangsiantar yang artinya bahwa suara Golkar sangat sistematis dan militan sehingha ini menjadi keunggulan paslon Mangatas – Ade” tukas Syamp.
“Ke istimewaan paslon ini, dengan sosok calon Wakil Walikota, Ade Purba yang merupakan putri dari salah seorang tokoh Pematangsiantar bahkan tokoh Sumut yang tidak asing lagi sosok ayahnya Marlon Purba, dimana kekerabatan dan keluarga Marlon Purba masih banyak dan terjalin di wilayah Kota Pematangsiantar, sehingga mampu mendulang suara untuk menambah suara yang sudah terstruktur” ujar Syamp.
“Dari elektabiltas dan pergerakan tim, pasangan Mangatas – Ade lebih unggul dari pasangan lain, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa kekuatan dan pergerakan tim pasangan calon Wesly – Herlina selalu bergerak dan juga sistematis sehingga menempel dan mengejar elektabiltas paslon Mangatas – Ade” tambah Syamp.
“Tetapi saya menilai dan melihat, bahwa warga akan lebih memilih paslon Mangatas – Ade karena sosok Mangatas yang selalu dekat dengan warga, selama ini tinggal di Pematangsiantar dan belakangan tidak bisa dipungkiri bahwa hanya Fraksi Golkar yang selalu berjuang untuk kepentingan masyarakat selama ini, dimana semenjak kepemimpinan Walikota Susanti yang banyak melahirkan kebijakan dan program yang mencederai hati para PNS dan warga hanya Mangatas Silalahi dengan anggota Fraksi Golkar yang selalu perjuangkan aspirasi warga” tukas Syamp.
“Saya yakin juga, bila Mangatas Silalahi menjadi Walikota Pematangsiantar, maka kerinduan warga akan sosok almarhum Hulman Sitorus selama ini akan terobati, jadi saya berharap warga Pematangsiantar bijak dan arif memilih untuk siantar lebih baik kedepanya” tutup Syamp. IGN_Red
