iGNews | Siantar – Beberapa titik wilayah Kota Pematangsiantar ketika hujan deras datang, salah satu wilayah yang menjadi langganan banjir yang sangat parah adalah jalan Handayani, Kelurahan Bahkapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematangsiantar. Padahal, masyarakat di sana sudah berulang menyampaikan keluhan terkait banjir kepada pemerintah, Selasa (8/10/2024).
Warga yang tinggal dijalan Handayani RT 002 RW 003 Kelurahan Bahkapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematangsiantar sudah melayangkan protes secara tertulis ke Pemerintah setempat akibat terjadinya banjir di tempat tersebut yang disebabkan tidak adanya drainase parit dan juga akibat telah ditimbunnya tanah di sebuah lahan lokasi perumahan, tepatnya di belakang tempat pembuangan sampah sementara (TPSS).
Kecemasan warga tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, banjir di wilayah mereka bukan terjadi hanya sekali, tapi sudah berkali kali dan merusak barang barang, serta telah pernah memakan korban jiwa.
Salah seorang warga berinisial PH menyampaikan “Kami heran, apakah permohonan dan keluhan kami ini sampai ke Ibu Wali Kota dr.Susanty Dewayani, SpA, atau hanya berakhir di laci meja? Apakah tidak ada yang melaporkan bencana banjir ini? Tolong diingat, tahun 2023 lalu sudah ada nyawa melayang akibat banjir, dan juga jalan ini merupakan jalan pintas yang penting bagi warga untuk menuju kota”.
“Pada kejadian banjir kali ini Pemerintah hanya menurunkan mesin penyedot air untuk mengurangi debit air yang ada, namun itu kami anggap tidak berguna, karena banjir telah terlebih dahulu melanda rumah dan barang barang kami, yang warga harapkan adalah tindakan secepatnya membuat drainase agar setiap hujan turun rumah kami tidak kebanjiran” ucapnya.
“Sekali lagi kami sebagai warga meminta Pemerintah Kota Pematangsiantar untuk secepatnya membangun parit drainase atau saluran air agar kejadian serupa tidak terjadi kembali. Mereka menyayangkan sikap pemerintah yang seolah tidak cepat tanggap terhadap keluhan warganya. Harapan warga masyarakat Jalan Handayani agar Pemerintah Kota Pematangsiantar membangun drainase masih sebatas wacana. Terbukti, sampai saat ini tanda tanda akan dibangunnya drainase belum juga dimulai” tambahnya.
“Wahai Pemerintah dan Walikota, dengarlah keluhan kami yang sudah berulang kali kami sampaikan, kami juga warga Siantar yang perlu diperhatikan terhadap kondisi banjir dikampung kami” ungkap isi hatinya.
Sementara itu, Camat Siantar Sitalasari, Syahrul Pane saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu mengenai kelanjutan permohonan pembuatan drainase mengatakan Dinas PUPR sudah membalas surat permohonan tersebut.
Dikatakan Syahrul, Dinas terkait rencananya akan membangun drainase pada Juni 2024 ini.
“Terkait surat permohonan pembuatan drainase itu, Dinas PUPR sudah membalas surat kita. Rencananya PUPR akan membangun drainase bulan Juni ini. Pihak PUPR juga sudah melakukan peninjauan bersama pihak Kelurahan Bah Kapul dan didampingi pengurus RT, namun hingga kini tidak ada realisasinya sehingga peristiwa banjir berulang kembali” tuturnya. IGN_Andy Alfiano




