INDIGONEWS – Hasil Laboratorium (uji Lab) yang menentukan layak tidaknya air minum dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Bahkan uji kualitas air dapat dilakukan melalui uji fisik dan uji kimia. Namun semenjak turunnya Bupati Tapanuli Utara, Dr Jonius Taripar Parsaoran (JTP) Hutabarat ke lokasi lokasi/ tempat Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK) Tarutung pada hari Selasa (11/3/2025) kemarin, menciptakan sebuah pertanyaan asal sumber air PDAM dan ProTio yang dipasarkan ditengah tengah masyarakat yang merupakan produk air minum dari Tapanuli Utara.
“Dari pantauan reporter Indigonews, pada kunjungan Bupati Tapanuli Utara di Desa Sipahutar, Kecamatan Sipoholon tepat pada di Sungai Aek Hisa Sigeaon ada sebuah bendungan dan terlihat ada sebuah pipa atau selang yang tertancap dari bendungan mengarah pada lokasi tempat SPAM IKK Tarutung ,sehingga menimbulkan suatu pertanyaan, apakah sumber air PDAM yang disalurkan kepada masyarakat dari sungai Aek Hisa Sigeaon, dan apakah ada hasil uji Laboratorium layak minum” tanya reporter Indigonews.
Direktur PDAM Tapanuli Utara, Lamtagon Manalu saat dikonfirmasi terkait uji Laboratorium Layak minum PDAM dan ProTio, apakah ada dan tolonglah dikirimkan, namun sampai berita dimuat belum memberikan jawaban.
Direktur Eksekutif IP2 BAJA Nusantara, Djonggi Napitupulu angkat bicara, mengatakan “KPK maupun Kejaksaan Agung maupun Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) tentu harus turun tangan atas dugaan korupsi yang terjadi di kegiatan pembangunan SPAM IKK Tarutung Tapanuli Utara, dimana proyek SPAM IKK ini mulai dikerjakan 2022 – 2024 dengan menelan uang Negara sebesar 84 Miliar, namun sampai saat ini belum dapat dinikmati masyarakat Tarutung. Ada dugaan kegiatan ini adalah hanya mengharapkan fee proyek atas kegiatan tersebut, 84 Miliar x 10% = 8,4 Miliar. Siapa anggota DPR RI yang disebut mengajukan program ke Kementerian PUPR tentu sudah dapat dimintai keterangannya, sebab hal ini terkait kehidupan melalui sumber air kehidupan”.
“Balai Wilayah Sungai Sumatera Utara (BWSS) juga dapat di mintai keterangannya, sebab mereka dapat diduga memberikan suatu rekomendasi, sebab adanya pembangunan bendungan pada sungai Aek Hisa Sigeaon. Banyak warga pembuangan Buang Air Besar (BAB) disana, dan bahkan sungai tersebut pada musim matinya ternak, pembuangannya disana” tegas Djonggi sambil berharap. IGN_Freddy Hutasoit




