Simalungun – Kebun kelapa sawit dianggap sudah tua jika berumur sekitar 20 sampai 25 tahun dan perlu diremajakan. Peremajaan tanaman (replanting) dilakukan agar hasil produksi kebun sawit tidak menurun secara drastis.
Namun, Replanting Kebun Laras, Afdeling IV seluas 168 Ha, Pekerjaan Meluku I(pertama), sepertinya tidak dilaksanakan dengan cara mencangkul dan membalikan tanah dengan kedalaman 30 cm dengan arah diagonal barisan tanaman, sehingga rerumputan dapat tumbuh secepatnya.
Begitu juga, Kegiatan pencacahan membagi batang sawit menjadi beberapa bagian bongkahan dengan ketebalan sekitar 15 sampai 20 cm, sepertinya tidak dilakukan dengan tepat. Ada ditemukan bongkahan dengan panjang mencapai 1 meter, sehingga proses pembusukan akan lebih lama, bahkan hama kumbang akan lebih cepat datang.
Udin, warga Tebing tinggi, Pengawas bagian pengolahan tanah, tidak bisa memberi keterangan apapun saat ditanyai keberadaan meluku yang ditemui rerumputan yang cepat tumbuh.
Suheri, Manager Kebun Laras saat berada di afdeling IV, mengakui keberadaan replanting kurang sempurna pengerjaannya yang dilakukan oleh para rekanan.
“Sudah saya suruh tadi untuk diulang kembali untuk melukunya. Tadi rekanannya sudah kita panggil, “ ucapnya sambil berlalu, selasa (25/6).
Terpisah, Simarmata selaku Asisten Afdeling IV, sudah berpesan kepada pelaksana untuk bekerja sesuai dengan aturan.
“Saya bilang kepada pelaksana, Kalau tidak mampu kalian kerja, keluar saja. Karena mereka sidah digaji oleh tokenya,” ungkapnya.
Informasi yang beredar, pekerjaan replanting yang sedang berjalan di Kebun Laras, dikerjakan oleh Vincen warga kota Siantar. TPanjaitan





Discussion about this post