Siak – Tidak sedikit keahlian seseorang membawa berkah buat kehidupannya namun tidak pula tertutup kemungkinan bahwa keahlian yang dimiliki seseorang dapat membawa petaka bagi dirinya sendiri. Begitu pula yang tengah menimpa seorang kakek dimana kesehariannya berprofesi sebagai tukang urut ini, keahlian yang dimilikinya, mendorong masuk bui karena tak kuat menahan syahwat.
Syamsuri (64) warga Jalan Pipa BOB Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau. Ia diringkus anggota Polsek Tualang dikediamannya, Sabtu (23/8/2019).
Terlapor ditangkap karena dilaporkan melakukan pencabulan terhadap seorang Gadis, sebut saja namanya Bunga (bukan nama sebenarnya.red), seorang anak gadis berusia 19 tahun.
Kejadian berlangsung ketika Bunga mengunjungi kediaman tersangka untuk meminta jasa urut. Saat itu bunga yang niat akan di urut pun datang dengan mengenakan celana pendek jenis training dan baju kaos berwarna kuning dengan lengan pendek, Bunga pun masuk ke ruangan pijat si kakek itu.
Keasyikan diurut dan tanpa ada rasa curiga, Bunga pun tertidur ketika diurut oleh si kakek, saat Bunga tertidur lelap si kakek pun mulai beraksi melakukan aksi bejatnya, sang kakek tua bangka itupun mulai meraba-raba bagian intim pasiennya itu. Namun korban yang merasakan geli seperti ada yang menyentuh bagian kemaluannya tersentak dan bangun dari tidurnya.
“Karena nafsu dan si korban tertidur pelaku membuka celana korban. Korban pun kaget melihat training dan celana dalamnya dalam kondisi terbuka dan celana terlapor juga dilihat korban dalam keadaan terbuka,” jelas Kasi Humas Polsek Tualang AIPDA Jonas Pakpahan kepada Indigonews, Selasa (27/8/2019).
Kemudian lanjutnya, pada saat saksi 1 memergoki kejadian tersebut, terlapor buru-buru memakai kembali celananya.
“Selanjutnya saksi 1 yang melihat kejadian itu langsung keluar dari rumah terlapor dan memberitahukan kejadian tersebut kepada saksi 2. Atas kejadian tersebut pelapor yang merupakan ayah korban tidak terima dan melaporkan kejadian ini kepada pihak Polsek Tualang untuk ditindaklanjuti lebih lanjut.” Tukasnya. Puji Efendi





Discussion about this post