IG | Simalungun – Miris melihat hasil proyek Dana Desa Nagori Sihemun Baru Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun saat ini karena ulah oknum yang berupaya mengambil keuntungan dari uang negara kondisi jalan Telford dari Kampung Saroha menuju Manik Saribu becek berlumpur dan susunan batu padas yang besar mengancam keselamatan pengguna jalan.
Pada plank proyek DD Tahun 2019 tahap I yang dikerjakan bulan September silam tertera volume 3x600x0,15 sehingga dengan ukuran sesaui dengan pengakuan seorang ahli yang tidak bersedia namanya dipublis harus mengamprah batu padas sebanyak 400 kubik sesuai standart tetapi yang terjadi TPK maupun Pangulu Nagori disebut warga hanya membelanjakan batu sebanyak 340 kubuk atau sekitar 68 truck dimana satu truck bermuatan 5 kubik batu, hal ini menjadi adanya dugaan upaya mark up sebanyak 60 kubik batu alam fatal merugikan uang negara.
Tidak hanya itu saja sesuai investigasi dari lokasi pekerjaan pasir gunung untuk lapisan batu setelah dikeraskan hanya berkisar sepanjang 30meter selebihnya sepanjang 570meter dilapisi dengan tanah sehingga kondisi jalan berlumpur dan becek, anehnya pengerasan juga hanya dilakukan 1 kali lintasan pakai alat berat sehingga batu pada memunculan karena tidak merekat pada dasar tanah.
Pangulu Nagori Sihemun Baru, Mangasi Sagala dikonfirmasi melalui WA menjelaskan sudah melakukan rapat untuk perbaikan, Kamis (14/11/2019) pukul 13.00Wib.
“Ttp hsl rpt km hr senin kmrn kan ada perbaikan ketua” singkatnya.
Namun saat ditanya terkait kondisi jalan hasil proyek DD yang masih 2 bulan selesai dikerjakan, pangulu seraya tidak merasa bersalah dengan adanya rapat upaya perbaikan yang direncanakan hari ini tetapi sesuai informasi masyarakat belum ada dilakukan perbaikan.
“Rcn td dh mulai. Krn sekalian itu akam km gilas ulang sekalian menggilas lafen nanti ketua” jelasnya.
Ketua LSM Forum13 Indonesia menyayangkan peruatan Pangulu Nagori serta TPK yang belakangan diketahui bermarga Sinaga, sekalipun adanya perbaikan dalam tahap masa perawatan tetapi sudah ada upaya dengan sengaja melakukan mark up terjadi.
“Jadi kalau tidak ada kian protes dari warga itu tidak akan diperbaiki terus sisa anggaran batu dan pasir serta pengerasan dikemanakan, memang kita tidak pungkiri setiap kegiatan adanya masa perawaran tetapi apa dengan perbaikan upaya melanggar hukum pidana maupun korupsi terhilangkan” singkatnya.
Jelas Syamp S, bagus adanya etikad baik Pangulu Nagori memperbaiki proyek telford yang bersumber anggaran dari DD 2019 tersebut dan berharap setelah perbaikan tidak akan ada lagi kubikasi batu dan pasir gunung di mark up. Red05





Discussion about this post