IG | Pematangsiantar – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Pematangsiantar – Simalungun menggelar aksi demonstrasi turun kejalan tepatnya di depan Mapolresta Pematangsiantar, Selasa (19/11/2019) pukul 10.00Wib.
Puluhan mahasiswa yang merupakan Kader GMKI memulai aksi dengan long march dari Lapangan Merdeka mengitari Siantar Plaza menuju Mapolres Pematangsiantar di Jalan Sutomo Pematangsiantar.
Melalui Koordinator aksi, Andre Sinaga saat mengatakan bahwa perjudian semakin marak di kota Pematangsiantar, berbagai jenis Judi sudah sering dijumpai disegala tempat-tempat publik sehingga menyebabkan keresahan dimasyarakat yang terganggu dengan penyakit masyarakat itu.
Dia menambahkan persoalan perjudian juga dikemas dengan berbagai kedok, ada yang berkedok hiburan, tebak angka bahkan judi daring (online). Hal inilah yang menjadi alasan GMKI turun kejalan untuk menuntut gerak cepat Kepolisian memberantas tindak pidana perjudian dikota siantar ini.
Sementara itu Ketua GMKI Cabang Pematangsiantar – Simalungun, May Luther Dewanto Sinaga, S.Th. mengungkapkan bahwa aksi turun kejalan tersebut adalah bentuk protes karena sebelumnya GMKI Pematangsiantar-Simalungun sudah menyuarakan isu perjudian ini melalui media bahkan melayangkan surat ke polres namun tak digubris.
“Untuk itu kami mengultimatum Polres dalam 7×24 jam harus bergerak menangkap dan membereskan sarang judi.” ujar Mahasiswa Pascasarjana STT HKBP Pematangsiantar ini sembari menyesalkan sikap Wakapolres Pematangsiantar yang dalam amatan sebelumnya berdiri dibalik pagar dibelakang barisan personil polisi namun tak mau menjumpai para demonstran.
Setelah para demonstran GMKI bergiliran menyampaikan orasi, kedatangan mereka disambut puluhan personil polres, Kasat Binmas Polres Pematangsiantar AKP Hasmarullah yang dalam jawabannya mengatakan bahwa mereka akan segera bertindak merespon tuntutan-tuntutan GMKI.
“Sepanjang 2019 kami sudah menyelesaikan 32 kasus jenis perjudian, dan memang tak cukup itu saja karena kami akan bekerja lebih keras lagi memenuhi tuntutan dari teman-teman mahasiswa.” ujar Perwira tiga balok ini.
Menanggapi jawaban dari Kepolisian yang politis, lantas Ketua GMKI Pematangsiantar – Simalungun menyodorkan secarik kertas untuk ditandatangani AKP Hasmarullah yang berisi pernyataan sikap dan 5 poin tuntutan GMKI untuk segera ditindaklanjuti Kepolisian.
Adapun 5 poin yang menjadi tuntutan GMKI Pematangsiantar-Simalungun, yakni : 1). Mendesak institusi kepolisian dengan segera memberantas perjudian, sarang judi dan bandar judi; 2). Hentikan komersialisasi aset negara untuk kepentingan maksiat.
3). Utamakan kepentingan orang banyak yakni ketertiban, ketentraman, dan keamanan masyarakat diatas kepentingan lainnya; 4). Meminta Kapolda untuk mengevaluasi kinerja Kapolres Pematangsiantar; 5). Membersihkan pelajar berseragam memasuki tempat hiburan, billiard, dan warung internet (warnet), khususnya jam sekolah.
Setelah AKP Hasmarullah menerima dan menandatangani surat tuntutan GMKI tersebut, para demonstran GMKI perlahan meninggalkan lokasi sembari tetap mengumandangkan lagu-lagu perjuangan sebelum membubarkan diri di Lapangan Merdeka Pematangsiantar. Red01





Discussion about this post