IGNews | Siak – Sikap arogan dan sewenang wenang diduga ditunjukkan oleh pelaksana Proyek Multiyears Jalan Tol Pekanbaru Dumai, PT HKI (Hutama Karya Insfratruktur).
Dimana dalam proses pelaksanaan pengerjaan proyek jalan tol tersebut, PT HKI menggunakan lahan milik warga tanpa seizin empunya lahan, J Sitorus Warga Jalan PTP Kelurahan Kandis Kota yang mengeluhkan perlakuan dari pihak pelaksana dalam hal ini PT HKI.
“Saya prediksi 15 – 50 Meter lahan saya difungsikan sebagai ruas jalan oleh PT HKI tanpa sepengetahuan Saya. Beberapa pohon sawit yang berada diatas lahan tersebut juga ditumbang oleh mereka. Hingga saat ini, mobil dengan angkutan material jalan tol berlalu lalang disitu,” ungkap J Sitorus, Selasa (17/12/2019).
J Sitorus juga mengesalkan atas lambannya jawaban dari pihak PT HKI, dimana atas kejadian itu sudah diupayakan untuk berdiskusi secara kekeluargaan.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Bambang selaku pimpinan PT HKI di Kecamatan Kandis. Saat itu beliau berjanji untuk secepatnya menyikapi dan mengutarakan tidak akan mengambil sikap untuk merugikan namun saat ini telah seminggu berjalan dan tidak ada kepastian yang diberikan” tambahnya.
Bambang sendiri saat dikonfirmasi melalui nomor WhatsApp pribadinya di nomor 08127088xxxx, walau sudah dibaca dengan bukti centang dua berwarna biru seakan tidak berkenan memberikan komentar.
Hal ini juga menarik perhatian dari salah seorang tokoh Masyarakat Kecamatan Kandis yang mengecam perilaku PT HKI.
“Sikap oleh pihak PT HKI sebagai pelaksana Proyek Jalan Tol Pekanbaru Dumai yang ada di Kecamatan Kandis seakan-akan menentang dan mengangkangi UU Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. Perbuatan ini sebenarnya bisa dituntut dengan kurungan 15 tahun atau denda hingga Milyaran rupiah,” Sebutnya.
J Sitorus atas kejadian ini merasa dirugikan dimana sebelumnya, pohon sawit yang ada masih dapat menghasilkan buah yang dapat dipanen dan dijual.
“Memang tidak banyak akan hasil sawitnya namun dapat memenuhi sekedar kebutuhan jajan anak cucu saya dan bisa dinikmati setiap dua minggu sekali apalagi saat ini harga sawit sedang tinggi tapi setelah hal ini terjadi tentunya saya merasa dirugikan,” tutup J Sitorus. Puji Efendi





Discussion about this post