Refleksi Akhir Tahun Untuk Pilkada Tapsel

IGNews | Jakarta – Diskusi publik ini diiringi dengan pengadaan santunan anak yatim piatu oleh Apara (Aliansi Pemuda Sumatra Utara) yang selama ini kegiatannya menyoroto sosial dan politik, juga memiliki sisi humanisme yang perduli dengan kaum kekurangan.

Acara yang di hadiri Togar Pasaribu, Jon Pasaribu dan undangan membahas tentang Komunitas ini yang merupakan kumpulan dari 34 kabupaten kota di Sumatra Utara di jakarta, yang perduli pada kemajuan membangun Sumtra Utara dari Jakarta.

Mereka berkomitmen harus terus berkiprah dan benar benar perduli terhadap Sumatra Utara yang merupakan kampung halaman walaupun berada di perantauan.

Apara berdiri sejak enam bulan yang lalu. Acara yang di adakan hari minggu 29 desember dengan mengundang anak yatim piatau dari berbagai yayasan di Jakarta bertempat di Resto Mie Aceh Seulawah, jalan Cikini Raya.

Untuk membangun mengajak kaum milenial menjadi pemuda pemudi bangsa yang berprestasi menghadapi era global.

Pada kesempatan ini sebagai salah satu narasumber Jon Pasaribu sebagai calon bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) menyampaikan refleksi materi mengenai Apara sudah seperti apa, sampai dimana perannya dalam membangun kampung halamannya sumatra utara.

Apa yang sudah, apa yang belum tercapai, apa yang harus di perbaiki dan di kembangkan lagi. Untuk itu tentu harus di beri dukungan dan difasilitasi agar dapat berjalan dan mampu membuat rencana di tahun 2020 mendatang lebih baik lagi, dengan tidak lupa mengevaluasi apa saja yang sudah di capai di tahun 2019 ini.

Kalaborasi sama pemuda di 34 kota sumatra utara bila saling terkoneksi tentu akan lebih dahsyat dan bisa di sumbangsihkah ke Sumatra Utara. Isu isu ekonomi tentu tdk akan pernah selesai, karna akan selalu menjadi kebutuhan selama ada peradaban di bumi.

Perhatian tenaga kerja juga di fokuskan, untuk sektor ekonomi dengan cara menampung tenaga kerja di Sumatra Utara.

Apara harus ikut berkontribusi, dengan mengawal agenda politik, mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah dengan cara netralitas idealisme terhadap pembangunan politik yg sehat di sumut agar tidak terjadi politik prakmatis. Dan supaya kepala daerah yang terpilih benar benar memiliki kapasitas bukan malah menjadi beban daerah dan masyarakat yang di pimpinnya, melainkan pemimpin yang memiliki integritas.

Daerah yang menerima banyak penghargaan seperti Tapsel bisa di jadikan contoh sabai penunjukkan bukti keberhasilan pemimpinnya yang bersinergi dengan masyarakat yang di bina.

Sumatra Utara saat ini memiliki Tingkat pertumbuhan ekonomi 5,9% yang cukup besar, tidak kalah dengan kota besar lainnnya dan masih memiliki harapan besar untuk di tumbuh kembangkan lagi.

“Sebagai renungan kita semua APARA ini harus ikut serta menjadi sumbangsih untuk negara. Sumatra Utara saat ini juga menjadi propinsi yang menjadi penyangga ekonomi indonesia, dua di antaranya Sumut23,24% dan Riau21,22%” ujarnya.

“Anak rantau Sumatra Utara tidak boleh acuh, namun harus perdulu dengan kemajuan daerahnya sebagai generasi muda dan penerus yang tidak tenggelam terlenan dengan hingar bingar Ibu kota” tambahnya.

Menurut Togar Pasaribu
Skill, etitut adalah dua hal yang harus di perhatikan.Pendidikan karakter sangat penting karna dengan skill tanpa etitut tidak akan berhasil sedangakan dengan etitut yang baik skill tentu dapat di asah.

Dan Togar Pasaribu menghimbau agar jangan jadi penonton, tapi jadilah pemain dengan skill etitut yang dimiliki untuk berbakti pada bangsa dan negara. Zeff

Tinggalkan komentar