IGNews | Taput – Dua Desa di Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Taput terindikasi melakukan perubahan nama Kepala Keluarga (KK) setelah turun dari Pusat atas usulan sebelumnya pada Tahun 2018 dan bahkan ada juga dari kedua Kepala Desa ikut sebagai penerima bedah rumah, hal demikian disampaikan oleh Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Tapanuli Utara Harapan Silalahi kepada Indigonews, Kamis (9/1/2020) di Siborongborong.
“Indikasi ini bukanlah hanya sebagai wacana, tapi ini benar benar fakta dilapangan, bahwa penerima bedah rumah itu telah banyak di rubah, sehingga orang yang benar benar tidak mampu tidak mendapat dan malah justru sebaliknya yang mendapat” terang Harapan Silalahi sambil tertawa.
Didua Desa yang terjadi di Kecamatan Siborongborong yakni Desa Pariksabungan dan Desa Lobu Siregar II. Dimana di Desa Pariksabungan seorang Kepala Dusun dan istrinya sebagai guru dan bahkan memiliki fasilitas mobil sepeda motor juga ikut sebagai penerima bedah rumah, bahkan anggota TPK Desa juga mendapat bedah rumah, serta anak yang baru menikah juga mendapat bedah rumah, sementara masih masuk dalam Kartu Keluarga orangtua.
“Sementara di Desa Lobu Siregar II, oknum Kepala Desa ikut mendapat bedah rumah, padahal di Desa tersebut masih banyak masyarakat yang sangat mengharap bantuan bedah rumah” kesalnya.
“Untuk itu kita sangat berharap agar pihak terkait melakukan evaluasi kembali kelapangan melakukan survei dan bahkan memberi sangsi kepada pendata juga kepada aktor penggati nama penerima bedah rumah” tegas Harapan mengakhiri.
Sejumlah warga Desa Pariksabungan yang mengaku sudah di daftar sebelumnya pada 2018 sebelum Pemilukada kepada Indigonews mengatakan, itu adalah rekayasa semua.
“Bahkan kami sudah di data sebelumnya tidak mendapat bedah rumah,sementara yang baru menikah dan bahkan masih terdaftar pada Kartu Keluarga orang tua langsung mendapat bedah rumah,dan apakah ini yang dikatakan keadilan ?” tanya warga.
“Saya percaya,bahwa foto sampel yang mereja buat adalah foto kandang babi sebagai gambar usulan, sebab mereka yang mendapat telah memiliki rumah yang sederhana dan bahkan sangat sederhana serta telah memiliki fasilitas, yakni mobil dan sepeda motor, sementara kami nyata dan fakta warga sangat miskin” tegas warga sambil kesal.
Sebelumnya Kepala desa Lobu Siregar II, Sahata Siahaan saat dikonfirmasi membenarkan bahwa rumah yang di tempatinya mendapat bedah rumah.
“Ia tulang, rumah saya mendapat bedah rumah” jelasnya singkat.
Juga Kepala desa Pariksabungan, Mangatur Tampubolon saat dikonfirmasi melalui selulernya enggan mengangkat selulernya. Freddy Hutasoit





Discussion about this post