IGNews | Taput – Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) program Pemerintah Pusat untuk mewujudkan layanan air minum dan sanitasi yang layak bagi masyarakat di wilayah Perdesaan dan Pinggiran Kota. Dengan tujuan menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan sekaligus penanggungjawab pelaksanaan kegiatan tersebut.
Akan tetapi lain halnya yang terjadi di Desa Lobu Siregar I Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Taput dimana sampai saat ini masyarakat belum dapat menikmati air bersih di Dusun Perkampungan Panjaitan dan Dusun Bahalimbalo dari program Pasimas dan bahkan kegiatan tersebut terindikasi Mark-up.
M. Sianipar warga Desa Lobu Siregar I membeberkan hal tersebut kepada Indigonews di Pasar Siborongborong, Selasa (11/2/2020).
“Sampai saat ini belum dapat di fungsikan Pasimas tersebut, dimana meteran listrik untuk pompa air tidak mampu, sebab besar kekuatan pompa sebesar 2200 Watt, sedangkan Voltase trafo listrik hanya 220 volt, akibatnya kalau di sambungkan, meteran listrik tidak mampu memutar pompa air dan bahkan sebelumnya sewaktu di uji pakai genset, pompa air dapat berjalan” cetus Sianipar.
Lanjutnya, ada dua kegiatan Pamsimas di Desa Lobu Siregar I yang satu pakai menara yang satu lagi tidak memakai menara dan itupun kedua kegiatan sampai saat ini belum dapat di operasikan, lantaran voltase tegangan listrik tidak mencukupi.
Ketua Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP/KP-SPAMS/HIPPAMS) tingkat Desa, Bangkit Silitonga kepada Indigonews mengatakan bahwa Pembangunan Pamsimas di Dusun Panjaitan telah beroperasi dan bahkan telah di sambungkan untuk tiga rumah tangga, namun untuk Dusun Bahimbalo belum tersambungkan, karena ada masalah pada meteran listrik.
Dia juga menjelaskan, bahwa anggaran pembangunan Pamsimas ini sebesar Rp. 250.000.000.- ditambah dari anggaran Dana Desa (DD) sebesar 10% dari total anggaran DD dan Swadaya masyarakat sebesar 5%.
Tim Pendamping Desa dari Kabupaten serta Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP/KP-SPAMS/HIPPAMS) tingkat Kabupaten atau juga di sebut Fasilitator, Arjuna Sitinjak saat dikonfirmasi mengatakan belum beroperasinya Pamsimas pada kedua kegiatan di Desa Lobu Siregar disebabkan karena kekurangan daya atau Voltase tegangan listrik dari pihak PLN, sehingga tidak mampu menggerakkan mesin pompa air.
“Kita saat ini masih kordinasi pada pihak PLN guna pertambahan daya” ungkapnya.
Untuk biaya pengeboran air dan Toren air sebesar Rp. 25.000.000.- pertitik pengeboran dan untuk pembangunan menara Pamsimas sebesar Rp. 90.000.000.- dengan instalasi pipa.
“Sebagian dana di tambah dari Dana Desa sebesar 10% untuk pembangunan fisik dan 20% Swadaya masyarakat” jelasnya dengan singkat.
Pantauan Indigonews, dua titik pembangunan Pamsimas di Desa Lobu Siregar I belum dapat beroperasi, lantaran meteran listrik tidak sanggup memutar pompa air.
Bahkan belum ada tersambungkan kerumah masyarakat dan ada kekwatiran bahwa pihak konsultan ada melakukan permainan indikasi praktek penyimpangan anggaran dalam kegiatan ini, dimana meteran listrik Pamsimas belum terdaftar pada pihak PLN, sehingga terjadi ada asal pemasangan pada kegiatan Pamsimas. Freddy Hutasoit
Discussion about this post