IGNews | Lingga – Hal yang menggores hati menyayat jiwa masyrakat Kabupaten Lingga yang harus tertahan di Pelabuhan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjugpinang yang terjebak keadaan pandemi Covid- 19 dan menilai kebijakan Pemerintah Kabupaten Lingga tidak netral alias tebang pilih.
“Kenapa mahasiswa di pulangkan dan kami di biayarkan di sini” teriak kompak masyarakat Lingga dengan penuh kecewa dibalik terik panas matahari di banjiri tangis pilu ibu ibu yang penuh kesal.
“Jika kami tak boleh pulang kami terima namun kok mahasiswa di pulangkan di sini kami menutut keadilan didalam kebijakan tidak ada keadilan” ucap kompak masyrat Lingga, ada yang di PHK, ada yang terjebak dengan situasi.
“Andai kami di karantina mandiri dan cek kesehatan seperti mahasiswa yang di pulangkan dulu kami siap, sebaliknya jika kami tidak di pulangkan apakah Pemkab Lingga sanggup memberi kami makan di sini, dan kami sangat menjaga adap dan adat , sejauh ini kami masyarakat juga pewaris sah dari Kabupaten Lingga, yang perlu kami pertanyakan, penjemputan mahasiswa dulu menggunakan anggaran apa, dan dana Covid digunakan untuk apa, dan apa perbedaan masyarakat dan mahasiswa dengan kami, hingga kami tersisihkan” tutur Ramdani mewakili masyarakat, dengan suara menggelegar penuh kecewa.
“Dan juga turut hadir beberapa aktivis kemanusiaan Lingga yang berdomisili di Tanjungpinang dalam bentuk lingkaran solidaritas, masyarakat adalah jantung dari negeri ini dan kami siap menjadi tulang rusuk mereka” ujar Zulkipli.
Dengan suasana panas dingin terlihat sosok anggota DPRD Provinsi Kepri Dapil Bintan – Lingga, Hanafi Ekra mendatangi Pelabuhan Dompak melihat dan mencoba berdiskusi dengan Bupati Lingga dan Dinas terkait, namun tidalk berhasil dihubungi melalui telephone selular.
“Kita masih terus berusaha dan mencari jalan keluar, ini bukan wewenang saya, ini wewenang Kepala Daerah” ujar Hanafi. Team





Discussion about this post