Oleh : Rio Parsaoran Napitupulu, M. Pd
(Dosen Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar)
Covid- 19 atau Virus Korona merupakan virus yang mematikan dengan proses penularan yang sangat cepat hingga saat ini sudah memakan banyak korban jiwa serta berdampak juga pada banyak bidang hingga mengubah seluruh tatanan cara kerja kehidupan manusia. Sejak Covid- 19 terdengar di china Wuhan hingga merambah ke negara kita yang berujung kepada pemerintah yang harus menetapkan kebijakan kebijakan untuk menanganinya seperti stay at home, sosial distancing, work from home, dll.
Cara kerja kita dihimbau harus berjarak dan menghindari kerumunan serta menggunakan alat pelindung diri (ADP) tentunya semua hal ini mempengaruhi lini kehidupan kita baik ekonomi, politik, sosial, agama dan lain lain yang harus dituntut adaptif sesuai dengan anjuran pemerintah. Tak terkecuali juga institut pendidikan, pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan potensi manusia. Manusia tanpa pendidikan akan mengalami kesulitan dalam mengikuti perkembangan zaman yang akan selalu mengalami pembaharuan setiap waktunya.
Sekolah diharuskan mengubah metode belajar siswa yang tidak sebagaimana biasanya yaitu belajar di rumah atau belajar jarak jauh, hal ini merupakan kesempatan untuk memulai kreativias baik bagi orang tua yang menuntut interaksi yang baik dalam melatih kemandirian anak belajar selama pandemi yang diperlukan guna mewujudkan misi pendidikan kita.
Nah, berikut adalah kegiatan yang boleh kita lakukan melatih kemandirian anak terkhusus Sekolah Dasar (SD) ketika belajar di rumah :
Menguraikan Kondisi kepada Anak
Sebagai orangtua kita menjelaskan situasi penyebab belajar di rumah. Belajar di rumah bukan untuk bermain-main, bersantai atapun liburan. Belajar di rumah merupakan cara yang efektif dalam mengurangi serta memutusan penyebaran rantai virus corona yang berdampak pada kematian.
Pemantauan pembelajaran Anak
Pemberian tugas yang rutin dilakukan oleh guru tidak terlepas dari pemantauan orangtua yang juga turut dihimbau untuk merefleksi perkembangan anak ketika pembelajaran berlangsung. Pemberian bantuan juga yang dilakukan orangtua dalam melatih kemandirian anak harus dapat dibatasi dengan katalain jangan berlebihan agar memberikan ruang bagi anak dalam melatih kemampuan proses berpikir ataupun keterampilan anak. Berikutnya media serta sumber belajar bisa menggunakan buku sekolah, internet dan berbagai aplikasi yang tersedia. Dengan demikian anak akan mandiri dalam melakukan pencarian informasi yang relevan dengan konten pembelajaran dan jangan lepaspengaw dari pengawasan orangtua.
Pembuatan Jadwal Kegiatan anak
Pada tahap ini orangtua juga membuat jadwal kegiatan kegiatan dalam rangka mengatur serta mengawasi kegiatan anak setiap hari. Orangtua juga boleh berkolaborasi dalam penyusunan jadwal kegiatan dengan anak, disini peran orangtua kembali sangat dibutuhkan dalam bertukar pikiran dengan anak untuk menyusun konsep kegiatan agar tetap terarah. Hal ini juga bisa menciptakan inisiatif anak untuk lebih mandiri dalam perencanaan waktu yang baik ketika melakukan kegiatan di rumah.
Manfaat Kegiatan
Selain melatih kemandirian anak pandemi Covid- 19 yang menyebabkan anak SD belajar di rumah merupakan momentum emas juga bagi orangtua dalam menjalin kedekatan emosional dan komunikasi serta berbagi informasi kepada anak selama melakukan kegiatan pembelajaran. Seturut juga dengan pendapat Ketua Umum Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (Sabtu, 4/4/2020), Arist Merdeka Sirait menyatakan “inilah kesempatan bagi orangtua semakin dekat dengan anak dan mengubah paradigma pola pengasuhan yang otoriter menjadi pola pengasuhan yang mengedapankan dialogies dan partisipatif” .
Peran orangtua menjadi porsi besar dalam kesuksesan menata semangat dan minat anak selama belajar di rumah. Selain menuntun kesabaran juga melatih ketilitian orangtua untuk mengenali anak lebih dalam secara emosional.
Saran kepada Orangtua
Penerapan belajar di rumah merupakan solusi yang terbaik pada pandemi ini yang belum tentu waktu berakhirnya. Menurut salah satu dokter lulusan Universitas HKBP Nommensen (3/05/2020), dr. Barry T.W Napitupulu memprediksi bahwa Akhir Agustus belum berakhir di Indonesia karena masih banyak masyarakat yang melanggar protokol pencegahan corona, contohnya yang tidak menggunakan masker keluar rumah dan melakukan aktivitas rutin seperti biasa. Sebagai masyarakat yang baik kita ikuti anjuran pemerintah yang telah ditetapkan, peningkatan disiplin bagi orangtua dan anak yang juga merupakan cara kita dalam membantu pemutusan serta penyebaran virus Covid- 19.
Melalui cara cara yang sudah dipaparkan tadi yaitu penjelasan situasi pandemi Covid- 19, pemantauan belajar dan pembuatan jadwal kegiatan selama di rumah dapat kita jadikan sebagai cara yang efektif dalam membantu anak belajar agar semakin terarah dalam pengaturan waktu selama pandemi dan dapat kita jadikan sebagai modal melatih kemandirian anak selama belajar di rumah.





Discussion about this post