IGNews | Simalungun – Managemen Kebun Unit Marihat PTPN IV melalui Asisten Teknik, Sagala akui bahwa pelaksanaan lapangan proyek peningkatan jalan produksi di lahan kebun Afdeling 2 dan 5 kurang efisien, namun terkesan adanya pembiaran.
Saat dikonfirmasi volume pekerjaan dan besar anggaran proyek yang dikerjakan PT. Basado diduga adanya lebar yang tidak sesuai RKS, Askep pun mengatakan bahwa benar kurang maksimal.
Begitu juga ukuran batu koral yang diamprah bahkan ada yang melebihi ukuran standar dan penyusuna yang harusnya berdiri namun diposisikan tidur untuk mengurangi kubikasi pengadaan koral.
Hal lain adanya dugaan pekerjaan yang katanya masih dalam tahap pengerjaan, dalam proses pengerasan menggunakan alat berat Vibro hanya asalan untuk meminimalis jasa sewa.
“Ukuran lebar 3m panjang 5000m, batu koral 8 – 15 cm dan batu pengunci serta vibro disesuaikan dgn keadaan lapangan, Belum dan itu kita minta supaya fix” jelas Sagala Melalui pesan WhatsApp.
Sagala berjanji akan meminta pihak rekanan untuk memfixkan pelaksanaan lapangan dan akan memenuhi volume kegiatan.
“Kami juga nanti melakukan itu apabila mau mereka serah terima kan, sd sekarang kerja masih berjalan bang” tambahnya.
Anehnya, adanya upaya pembiaran dilakukan Menejer Kebun Unit Marihat, Erwin Nasution dalam hal kurang maksimalnya pelaksanaan lapangan, seharusnya sebagai pimpinan langsung menegur rekanan bila ada kegiatan yang kurang maksimal dan tidak sesuai dengan RKS. Tim





Discussion about this post