IGNews | Simlaungun – Dugaan adanya penggunaan batu koral yang tidak sesuai ukuran standart (diameter 5 – 18) serta kurangnya volume lebar serta asalan proses pengerasan batu dengan alat berat kompaktor tanpa memfungsikan vibro dalam pelaksanaan peningkatan jalan produksi dan jalan penghubung di Afd 2 dan Afd 5 Kebun Unit Marihat yang dikerjakan PT. Basado yang terkesan pembiaran dilakuka Menejer maupun bawahanya.
Sebelumnya, Asiatent Teknik (Astek) Kebun Unit Marihat PTPN IV, Sagala mengakui bahwa kinerja PT. Basado kurang maksimal tetapi mulai pengerjaan sampai saat ini tidak ada pengawasan ekstra dilakukan sehingga rekanan leluasa memainkan ukuran batu koral, proses pengerasan maupun tidak adanya lapisan pasir.
Sagala menjelaskan telah memberikan peringatan kepada pihak PT. Basado supaya kegiatan dilaksanakan sesuai RKS.
“Kita sudah ingatkan dan kita minta untuk perbaikannya bang, Kita ingatkan secara lisan bang” jelasnya melalui WhatsApp, Selasa (19/5/2020).
Sagala juga berjanji tidak akan memerima laporan hasil kerja PT. Basado bila masih ada pelaksanaan lapangan tidak maksimal sesuai RKS.
“Kita tidak akan terima hasil pekerjaan yg tidak sesuai bang” ujarnya.
Namun sampai saat ini, masih ada bahu jalan produksi yang telah selesai dikerjakan tanpa dilapisi dengan pasir malah ditutupi dengan tanah, sehingga banyak dijumpai dibeberap titik bahu jalan berlumpur. Red01





Discussion about this post