IGNews | Toba – Tak tahan akibat kerap mendapat perlakuan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT.red) dari suaminya, Desminar Panjaitan didampingi Kepala Desa Maju, Kecamatan Sigumpar, KabupatenToba, Beman Siagian melaporkan suaminya, Jairin Siagian ke Polsek Silaen, Selasa (2/6/2020).
Laporan pengaduan kasusu KDRT diterima AIPTU Manahan F Sugiato Nadapdap bersama AIPDA Hendri Naibaho sekitar pukul 10.00Wib. Kepada Petugas, Desminar mengaku mendapat pengancaman sehingga dirinya merasa tidak aman.
“Saya dan anak saya, Hetnida Siagian mendapat pengancaman dari suami saya, Jairin siagian” jelas Desimar kepada Petugas.

Mendapat Laporan tersebut, AIPTU Manahan Nadapdap dan rekannya bersama Pelapor langsung turun menuju kediaman Terlapor yakni Jairin Siagian (55) guna melakukan investigasi tentang kebenaran laporan yang diterima pihaknya. Sesampainya di rumah, Desimar lebih dulu masuk ke rumah dan berusaha mencari keberadaan suaminya.
Diluar kendali, tiba tiba Jairin keluar dari kamar dengan sebilah pisau tajam dengan panjang sekitar 50 cm tergenggam erat di tangannya, dalam hitungan detik Jairin melompat dan menghampiri istrinya dengan gerakan hendak menusuk istrinya. Beruntung, istrinya (Desimar.red) langsung melarikan diri keluar rumah dan selamat dari amukan Jairin sang Suami.
Melihat itu, Aiptu Manahan mencoba menenangkan amarah Jairin. Namun, tersangka malah mengamuk dan bahkan mengancam Manahan dengan mengatakan “Kau polisi! Kubunuh kau…!”.
Jairin semakin menjadi jadi, usai diminta Manahan untuk tenang, gurauan Manahan sedikitpun tidak dihiraukan Jairin, malah Jairin mengarahkan dan mengacungkan senjata tajamnya tepat kehadapan AIPTU Manahan FS Nadadap.

Suasana makin kacau, Jairin terlihat semakin kesetanan hingga akhirnya AIPTU Manahan F.S Nadadap mencoba memberi tembakan peringatan keatas dengan harapan Jairin bisa tenang.
Naas, Jairin tidak menghiraukan bunyi letusan peringatan itu namun makin beringas dan malah menyerang AIPTU Manahan FS Nadapdap. Satu tusukan telak mengenai lengan Manahan dan jarinya terluka terkena tebasan yang dilayangkan Jairin saat Manahan berusaha mengelak.
Dalam situasi terancam dan sesuai SOP dalam menjalankan tugas, AIPTU Manahan Nadapdap dengan pertimbangan penuh akhirnya mengambil langkah tegas namun terukur melumpuhkan Jairin dengan melepaskan tembakan peluru panas sebanyak 2 (dua) kali.
Jairin pun bisa dilumpuhkan dengan dua buah peluru panas bersarang di tubuhnya. Perlawanan seketika terhenti. Melihat Jairin terkapar, warga beramai ramai masuk ke rumah Jairin dan mengamankannya.
Seketika, Manahan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (DSUD) Parparean di Kecamatan Porsea untuk mendapatkan perawatan dan pertolongan. Sedangkan Jairin diboyong ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk mendapatkan tindakan medis lebih intensif pada dua butir peluru bersarang ditubuhnya.
Kapolres Tobasa, AKBP Akala Fikta Jaya SIK membenaran peristiwa naas tersebut dan menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, Rabu (3/6/2020).
“Pihak Polisi masih mendalami motif penyerangan yang dilakukan Jairin terhadap istrinya dan petugas” sebut Kapolres. Rita’M





Discussion about this post