IGNews | Siantar – Ditengah kondisi menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia yang diperkirakan IMF akan terkontraksi (minus) sebesar 4,9% pada tahun 2020, ekonomi provinsi Sumatera Utara diperkirakan masih berpeluang tumbuh positif di tahun 2020. Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat yang menjadi salah satu narasumber seminar daring (webinar) yang diselenggarakan oleh KPw BI Pematangsiantar, Kamis (9/7/2020).
Webinar tersebut merupakan pembukaan dari rangkaian 9 webinar dalam rangka Bulan
Inspirasi mengambil thema “Sinergi Membangun Ekonomi Digital di Sisi Batas Labuhan untuk Indonesia Maju”, berlangsung dari tanggal 9 Juli hingga 23 Juli 2020 dalam rangka HUT Bank Indonesia ke- 67.
Kegiatan webinar pertama yang mengambil judul “Peluang dan Tantangan Ekonomi di Era New
Normal” menghadirkan narasumber Kepala KPw BI Provinsi Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat yang sekaligus memberikan keynote speech mewakili Dewan Gubernur BI, Kepala Kanwil Perbendaharaan Negara (DJPb) Sumut, Drs. Tiarta Sebayang MM, Direktur OJK Regional 5 Sumatera Utara Antonius Ginting, dan akademisi dari Universitas Sumatera Utara, Wahyu Ario SE, Mec.
Selain itu, Plh. Sekretaris Daerah Kota Pematangsiantar, Zainal Siahaan SE, MM juga hadir memberikan sambutan pembukaan mewakili Walikota Pematangsiantar.
Dari kajian KPw BI Provinsi Sumut, ekonomi Sumatera Utara masih berpeluang tumbuh dengan skenario terbaik (berat) pada kisaran 2,2% sampai 2,6%. Asumsinya, dikatakan Wiwiek Sisto Widayat, didasari perkiraan ini antara lain penurunan perdagangan internasional dan penurunan harga komoditas primer ekspor utama dari Sumut tidak memburuk lagi hingga akhir tahun dan pandemic Covid- 19 bergerak membaik pada semester ke- 2 tahun 2020.
Masih katanya, hal lain yang menumbuhkan optimisme tersebut adalah realisasi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada kuartal I – 2020 yang mampu tumbuh 4,65% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera sebesar 3,25% (yoy) dan nasional sebesar 2,97% (yoy).
Amatannya, semua narasumber sepakat bahwa hal penting yang harus dilakukan adalah sinergi yang sangat erat baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BI, OJK, LPS, dunia usaha dan stakeholders lainnya dalam mensukseskan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terkait Covid- 19 yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, BI, OJK dan LPS dalam bentuk antara lain dukungan kepada dunia usaha termasuk UMKM, Korporasi dan BUMN.
“Selain itu relokasi Dana Desa, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat terdampak Covid- 19 juga perlu dioptimalkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara” jelasnya.
Sejalan dengan itu, Antonius Ginting dari OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara mengharapkan para debitur dapat memanfaatkan relaksasi kredit/ pembiayaan yang diberlakukan kepada debitur UMKM dan non- UMKM yang terdampak langsung maupun tidak langsung Covid- 19.
Selain itu, sinkronisasi kebijakan antar lembaga, pemerintah daerah yang aktif, inovasi dan kreativitas dari UMKM dengan menciptakan produk yang dibutuhkan pasar dan mencoba metode penjualan online juga dinilai para narasumber akan membantu pemulihan kondisi usaha.
“Tidak lupa kesadaran masyarakat untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid- 19 akan turut membantu percepatan pemulihan ekonomi” papar Wiwiek Sisto Widayat.
Dapat dijelaskan bahwa istilah “Sisi Batas Labuhan” merupakan istilah yang diperkenalkan KPwBI Pematangsiantar untuk mempermudah penyebutan 8 (delapan) Kabupaten/ Kota yang masuk dalam wilayah kerja KPw BI Pematangsiantar yaitu Siantar – Simalungun, Batubara – Tanjungbalai – Asahan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan.
Rangkaian webinar ini juga diharapkan dapat mempercepat upaya pencapaian Visi Bank Indonesia 2025 yaitu “Menjadi Bank Sentral Digital Terdepan yang berkontribusi Nyata Terhadap Perekonomian Nasional dan Terbaik Diantara Negara Emerging Markets untuk Indonesia Maju” khususnya di wilayah kerja KPw BI Pematangsiantar.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar berharap melalui rangkaian webinar ini akan tercipta pemahaman yang lebih baik dari masyarakat dan seluruh pihak terkait yang ada di Sisi Batas Labuhan mengenai perkembangan ekonomi terkini dan implementasi fokus kebijakan Bank Indonesia di daerah antara lain digitalisasi UMKM, implementasi QRIS, upaya pengendalian inflasi melalui penciptaan ketahanan pangan, peningkatan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah (ETP) dan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Masih dalam rangkaian webinar ini, KPw BI Pematangsiantar disebutkan akan menghadirkan berbagai narasumber yang berasal dari luar dan wilayah Sumatera Utara yang berpengalaman di bidangnya masing masing yang mewakili pemerintah, Bank Indonesia baik dalam maupun LN, praktisi, pelaku usaha dan pengamat yang pengalaman.
Diharapkan informasi dan sharing pengalaman yang disampaikan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, pemangku kepentingan dan berbagai pihak yang ada di wilayah kerja BI Pematangsiantar untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan produktivitas serta kreativitas dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam webinar pertama ini sebanyak 220 orang bergabung yang berasal dari pejabat pemerintah Kabupaten/ Kota di wilayah kerja KPw BI Pematangsiantar, Instansi Vertikal, Perbankan, Akademisi dan ISEI Siantar – Simalungun, Mahasiswa, Pengusaha dan Asosiasi, UMKM, GenBI (Generasi Baru Indonesia) dan masyarakat umum.
Acara webinar ini akan terus berlangsung sampai dengan tanggal 23 Juli 2020 dengan berbagai tema yang berbeda dan terbuka untuk umum. Jadwal webinar dimaksud dapat dilihat
pada akun media sosial Bank Indonesia Pematangsiantar. Rud





Discussion about this post